Batemuritour.com- Pernikahan dalam Islam selain merupakan sunah Nabi Muhammad SAW, juga menjadi jalan menghalalkan hubungan antara laki-laki dan perempuan. Islam sangat memperhatikan fitrah suci manusia.
Islam tidak mengajarkan pemeluknya untuk mengumbar syahwatnya, tidak pula memerintahkan membuang jauh syahwat yang memang sudah menjadi fitrah manusia. Islam sangat menganjurkan bagi mereka yang telah mampu agar segera menikah.
Sumber gambar : pexels.com
Pernikahan pertama kali di muka bumi in adalah pernikahan antara Nabi Adan dan istrinya Hawa. Nabi Adam AS dan Siti Hawa menikah di surga sebelum akhirnya diturunkan ke bumi. Pernikahan keduanya juga menggunakan mahar.
Menurut hadits yang termuat dalam Kitab Shahih Muslim, Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS, memasukkannya ke surga, dan menurunkannya ke bumi pada hari Jumat. Diriwayatkan, dari az-Zuhri, dari al-A'raj, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Sebaik-baik hari yang padanya matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan. Pada hari itu juga beliau dimasukkan ke surga dan pada hari itu pula beliau dikeluarkan dari surga." (HR Muslim)
Dalam kesendiriannya di surga, Allah SWT menciptakan Siti Hawa sebagai pendamping Nabi Adam AS. Imam Ibnu Katsir dalam Qashash Al-Anbiyaa mengatakan bahwa Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam AS.
Baca juga:
Mahar Nabi Adam untuk Siti Hawa Adalah Sholawat
Melansir dari detik.com yang diceritakan dalam buku Rahasia Shalawat Rasulullah SAW karya Muhammad Syukron Maksum dan Ahmad Fathoni el-Kaysi, Abu Muhammad Jabar meriwayatkan bahwa pada waktu Nabi Adam AS melihat Hawa, tumbuhlah rasa cintanya dan terbesit keinginan dalam hati untuk menikahi Hawa.
Nabi Adam AS kemudian memohon kepada Allah SWT, "Wahai Tuhanku, nikahkan aku dengan hawa."
Allah SWT pun menjawab, "Baiklah, tapi ada maharnya."
Mendengar hal itu, Nabi Adam AS gembira karena ia mendapatkan izin untuk menikahi Hawa. Ia pun bertanya, "Apa maharnya, wahai Tuhanku?"
Allah SWT berfirman, "Maharnya adalah membaca sholawat untuk nama yang kamu lihat di atas pintu Arsy."
Nabi Adam AS bertanya lagi untuk meyakinkan dirinya, "Apakah dengan membaca sholawat itu aku akan Engkau nikahkan dengan Hawa?"
Allah SWT pun menjawab, "Ya."
Maka, dengan senang hati, Nabi Adam AS membacakan sholawat untuk nama yang tertera di atas pintu Arsy. Nama tersebut adalah Muhammad SAW, nabi akhir zaman.
Dengan mahar sholawat, Nabi Adam AS resmi mempersunting Hawa. Dari pernikahan keduanya kemudian lahir manusia dari generasi ke generasi atau yang dikenal sebagai anak cucu Adam.
Sebagaimana Ibnu Katsir mengatakan dalam Kitab Kisah Nabi-nya, "Sesungguhnya Allah SWT menciptakan Adam dan Hawa untuk menjadi ayah dan ibu manusia agar lahirlah anak-anak keturunan mereka berdua, baik lagi-lagi maupun perempuan dalam jumlah yang sangat banyak."
Ada pendapat lain yang menyebut Nabi Adam AS dinikahkan kembali dengan Hawa sebelum turun ke muka bumi. Disebutkan dalam buku Sabda-sabda Cinta karya Khairul A.El Maliky, mahar Nabi Adam AS untuk Siti Hawa dalam pernikahannya yang kedua ini adalah surah Al Fatihah.
Baca juga:
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com