Sudah Siap Menjadi Suami? Ketahuilah Kewajiban Imam Keluarga Sebagai Berikut

By. Darma Taujiharrahman - 22 Jun 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com – Dalam Al-Quran, dipaparkan bahwa pimpinan keluarga dalam Islam adalah seorang Ayah, yang memiliki tanggung jawab dan kewajiban dalam memberikan nafkah bagi keluarganya. Nafkah yang dimaksud mencakup segala kebutuhan keluarga, mulai dari sandang, pangan, pendidikan, hingga kesehatan, baik untuk istri maupun anak-anaknya.

 

Namun, dalam memberikan nafkah, Islam mengajarkan agar dilakukan dengan cara yang makruf, yaitu sesuai dengan tradisi yang berlaku di masyarakat setempat tanpa berlebihan atau terlalu minim.

 

لِيُنْفِقْ ذُوْ سَعَةٍ مِّنْ سَعَتِهٖۗ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهٗ فَلْيُنْفِقْ مِمَّآ اٰتٰىهُ اللّٰهُ ۗ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا مَآ اٰتٰىهَاۗ سَيَجْعَلُ اللّٰهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُّسْرًا ࣖ

Artinya: “Hendaklah orang yang lapang (rezekinya) memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rezekinya, hendaklah memberi nafkah dari apa (harta) yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah tidak membebani kepada seseorang melainkan (sesuai) dengan apa yang dianugerahkan Allah kepadanya. Allah kelak akan menganugerahkan kelapangan setelah kesempitan.” Q.S At-Talaq ayat 7

 

 Baca juga:

 

Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga keseimbangan dalam memberikan nafkah, tidak mengeksploitasi kelebihan maupun menelantarkan kewajiban tersebut.

 

Selain tanggung jawab nafkah, seorang suami dalam keluarganya juga diharapkan menjadi pemimpin dan mengemban peran sebagai imam. Tugas ini melibatkan tanggung jawab untuk memimpin keluarganya menuju jalan yang benar, dengan menggunakan pendekatan yang baik dan memberikan contoh teladan yang positif.

 

Dalam situasi perceraian, beberapa ulama menyampaikan bahwa suami tetap memiliki kewajiban untuk memberikan nafkah kepada mantan istri dan anak-anaknya, terutama jika anak-anak tersebut masih membutuhkan perawatan dan dalam usia susuan. Ini menunjukkan pentingnya keberlanjutan tanggung jawab nafkah yang tidak berakhir dengan perceraian, terutama dalam konteks perlindungan dan kesejahteraan anak-anak.

 

Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda

 

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di antara kalian dalam bermuamalah dengan keluargaku” (HR. Tirmidzi).

 

Dalam ajaran Islam, pemimpin keluarga diharapkan tidak hanya bertanggung jawab dalam hal nafkah, tetapi juga dalam membimbing keluarga menuju kehidupan yang baik secara spiritual dan moral. Pemimpin keluarga diwajibkan menjalankan tugas ini dengan penuh rasa tanggung jawab, kebijaksanaan, dan kasih sayang.

 

Dengan memahami tugas dan kewajiban pimpinan keluarga dalam Islam, diharapkan masyarakat dapat menjalankan peran ini dengan baik, menciptakan kehidupan keluarga yang harmonis, dan membangun fondasi yang kuat bagi perkembangan anggota keluarga secara menyeluruh. Waallahu A'alam Bisshowab

 

Baca juga:

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp