Batemuritour.com- Ada yang senantiasa melekat dalam diri, yang menjadi bagian dari identitas seorang manusia. Selain hati dan akal yang dikaruniakan-Nya kepada kita. Sesuatu itu adalah hawa nafsu. Hawa nafsu memang selalu berkonotasi negatif, akan tetapi, ia juga menjadi bagian yang membuat diri kita tetap bertahan hidup dan tergerak untuk mengubah keadaan.
Nafsu memang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Namun, waspadailah juga keadaan jiwa kita karena tidak pernah ada musibah yang menimpa kecuali yang berasal dari hawa nafsu kita.
Dalam kitabnya Al-hikam, Syeikh Ibnu 'Athaillah menjelaskan,
"Peran nafsu dalam maksiat itu jelas dan nyata. Sedangkan perannya dalam ketaatan itu tidak tampak dan tersembunyi. Memperbaiki sesuatu yang tersembunyi tentu lebih sulit."
Baca juga :
Peran nafsu dalam perbuatan maksiat sangat kentara. Bahkan, semua maksiat yang Anda lakukan, penggerak utamanya adalah nafsu. Jikalau kita mencuri maka itu adalah dorongan nafsu untuk mendapatkan harta.
Jika kita berzina maka itu adalah dorongan nafsu syahwat. Jikalau kitamencaci dan menghina orang lain maka itu Peran nafsu adalah dorongan nafsu dominasi. Siapa pun bisa mengenal hal ini, bahkan anak kecil sekalipun.
Namun, jikalau Anda ingin membahas peran nafsu dalam ketaatan, maka itu sangat sulit diketahui, kecuali oleh Allah Swt.
Jikalau kita bertanya kepada orang lain maka ia tidak akan mengetahuinya sama sekali. Bagaimana mungkin ia mengetahui adanya peran nafsu dalam diri kita sendiri ketikkitaberibadah? Ini adalah urusan hati dan merupakan perkara gaib.
Banyak diantara ahli ibadah yang mampu menghindarkan diri mereka dari peranan nafsu dalam maksiat. Namun, tidak banyak yang mampu menyelamatkan diri mereka dari peranan nafsu dalam ketaatan. Sebagaimana Anda ketahui,jikalau ada seorang hamba yang rajin beribadah dan selalu menjalankan ketaatan kepada-Nya, maka segenap manusia akan menghormati dan mengagungkannya.
Acap kali, hal-hal seperti ini justru mendorong ibadah kita ditunggangi oleh nafsu, yaitu nafsu ketenaran. Hati-hatilah dengan masalah sepele seperti ini, sebab justru akan menyedot amal kebajikankita sehingga tidak ada lagi yang tersisa sedikit pun.
Beribadahlah dengan tulus karena mengharapkan ridhaNya. Jangan sampai nafsu berperan dalam ketaatan kita. Sebab, hal tersebut akan sangat merugikan kita di dunia dan akhirat kelak. Di dunia, kita hanya akan memperoleh kelelahan semata. Tidak ada pahala yang kita dapatkan.
Di akhirat,kita akan mendapatkan siksaan-Nya karena kita telah menyekutukan-Nya dengan tujuan lainnya, yaitu ketenaran. Ibadah yang kita lakukan tidak ada artinya sama sekali.
Baca juga :
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com