Konsep Bahagia dalam Al-Quran

By. Siti Rahmawati - 11 Jul 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Kebahagiaan adalah sebuah mimpi dan harapan setiap manusia. Tidak ada seorang pun yang tidak mengharapkan kebahagiaan sesungguhnya. 


sumber gambar : pexels

 

Al-Qur’an banyak menyebutkan lafal tentang kebahagiaan. Bahagia yang ditawarkan oleh Al-Qur’an adalah kebahagiaan yang sejati. Di dalam Al-Qur’an lafal dan makna bahagia dapat diketahui melalui beberapa bentuk, di antaranya yaitu: sa’adah, falah, farih, fawz, sakinah, tuba dan surur

 

Secara sederhana kebahagiaan manusia sesungguhnya tidak hanya kebahagiaan fisik tetapi juga kebahagiaan non-fisik: batin. Orang yang merasakan bahagia secara fisik seperti istirahat dari rasa lelah belum tentu juga merasakan kebahagiaan batin: ketenangan hati. Lebih jauhnya, kebahagiaan juga bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Kebahagiaan duniawi bersifat sementara, sedangkan kebahagiaan ukhrawi bersifat kekal dan abadi.

 

Baca juga : 

 

Harta juga bukanlah jaminan kebahagiaan seseorang, bahkan ada beberapa kasus dimana justru harta yang berlimpah malah menjerumuskan seseorang ke dalam kesesatan.

 

Berkaca dari surah Quraisy ada empat rahasia kebahagiaan yaitu usaha, bersandar kepada Allah dalam segala kondisi, terpenuhinya kebutuhan jasmani dan kenyamanan secara batin. Al Qur’an menggambarkan kebahagiaan di dunia melalui beberapa istilah di antaranya kehidupan yang baik, dada yang lapang karena dipenuhi cahaya iman-Islam, hati yang tenang dengan selalu berzikir kepada Allah serta ketenangan


 

Kunci bahagia menurut  Al Qur’an adalah iman kepada Allah, menerima atas ketetapan Allah, menjaga komitmen kepada Allah, selalu bertilawah, husnuzhan dan optimis disetiap kondisi, memaafkan segala kesalahan orang lain, serta selalu berdoa memohon kebahagiaan kepada Allah.

 

 

Kebahagiaan yang sejati adalah kebahagiaan yang mencakup kehidupan dunia maupun akhirat. Bagi umat Islam tentu keduanya haruslah beriringan karena kebahagiaan dunia saja tidak akan berarti jika tidak dapat mengantarkan manusia kepada kebahagiaan akhirat. Hal ini seperti ayat yang telah difirmankan oleh Allah SWT dalam surah al-Qasas: 77

 

وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ

 

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.


Ayat di atas mengisyaratkan bahwa apa yang kita miliki di dunia ini harus kita gunakan sebagai sarana untuk meraih kebahagiaan yang kekal, yaitu kebahagiaan di akhirat.

 

 

Baca juga:

 

Waallahu A'alam Bisshowab

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp