6 Golongan Orang yang Bahagia dalam Al-Quran

By. Siti Rahmawati - 11 Jul 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Al-Qur’an menjelaskan kata bahagia dengan berbagai macam definisi, misalnya “sa’adah,” yang berarti kebahagiaan yang kekal, atau juga ada “falah,” yang berarti mencapai kebahagiaan dengan menemukan apa yang di cari.

Menurutnya, jika merujuk kepada Kitabullah, maka Allah membagi orang-orang yang bahagia menjadi enam macam. Yang juga telah Allah jelaskan dalam al-Qur’an surat Al Mu’minun ayat 1-9.

 

1. Orang yang khusyuk dalam shalat

Yang pertama adalah orang yang khusyuk dalam shalatnya

 

قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,

 

ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ

 (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam sembahyangnya,

Makna khusyu’ dalam shalat adalah merendahkan diri dan tunduk di hadapan Allah. Dan pendapat lain mengatakan maknanya adalah tenang dan tidak melakukan hal yang tidak berhubungan dengan shalat. 

 


2. Menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna

Kedua, orang yang menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak berguna

 

وَٱلَّذِينَ هُمْ عَنِ ٱللَّغْوِ مُعْرِضُونَ

dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna,

Makna (اللغو) adalah segala perkataan dan perbuatan sia-sia, senda gurau, maksiat, dan tidak baik. Dan berpaling dari perkataan dan perbuatan ini adalah dengan menjauhinya dan tidak menengok kepadanya.

 

Baca juga:

 

3. Orang yang menunaikan zakat

 

وَٱلَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَوٰةِ فَٰعِلُونَ

dan orang-orang yang menunaikan zakat,

Serta orang-orang yang menunaikan kewajiban (zakat) dengan mengharap-harap kebaikan dan penyucian jiwa. Yaitu melakukan kewajiban yang telah diperintahkan Allah, bukan berarti bahwa makna zakat adalah berupa uang. Sebab tidak ada redaksi bahwa Fulan telah mengeluarkan uang. Namun Fulan telah melakukan kebaikan dan atau keburukan.


4. Orang yang menjaga kemaluannya kecuali terhadap istri atau budak yang dimilikinya

 

وَٱلَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَٰفِظُونَ

dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,

 

إِلَّا عَلَىٰٓ أَزْوَٰجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ

kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela.

 

Baca juga : 

 

Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya dengan menjauhkan diri dari perbuatan zina, homoseksual, dan perbuatan keji lainnya. Mereka adalah orang-orang yang menjaga diri dari maksiat lagi suci.

 

Kecuali terhadap isteri-isteri mereka setelah melakukan akad sesuai syariat. Atau juga budak yang mereka miliki; yaitu budak perempuan, sebab pada zaman dahulu perbudakan adalah suatu yang umum. Sumber/asal muasal perbudakan adalah peperangan sehingga pemimpin menjadikan perempuan sebagai budak dengan perlakuan layaknya hubungan suami isteri.

 

Maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela, yaitu menyetubuhi. Sebab diperbolehkannya menyetubuhi isteri adalah adanya akad, namun jika budak perempuan sang majikan berhak mengambil manfaat, mengawasi, maupun menyetubuhi.


5. Orang yang memelihara amanah dan janji yang dipikulnya

وَٱلَّذِينَ هُمْ لِأَمَٰنَٰتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَٰعُونَ

 Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.

 

Serta orang-orang yang menjaga dan merealisasikan amanah dan janji yang menjadi tanggung jawabnya. Amanah adalah tanggung jawab syariat ataupun harta yang dipasrahkan kepada seseorang untuk menjaganya. ‘Ahdu segala sesuatu yang harus dipenuhi atau dilakukan seseorang. Dari sisi janji kepada Allah adalah melaksanakan shalat, adapun dari sisi sesama makhluk adalah kesepakatan/janji.


6. Orang yang memelihara shalatnya

 

وَٱلَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَوَٰتِهِمْ يُحَافِظُونَ

dan orang-orang yang memelihara sembahyangnya.

Dan orang-orang yang memelihara salatnya dengan cara konsisten mengerjakannya, dan mengerjakannya tepat pada waktunya dengan menyempurnakan rukun-rukun, wajib-wajib dan sunnah-sunnahnya.

 

Baca juga : Konsep Bahagia dalam Al-Quran

 

Waallahu A'alam Bisshowab

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp