Batemuritour.com- Pada zaman Rasulullah SAW terdapat satu golongan yang bernama ahlus shuffah. Ahlus shuffah merupakan tamu-tamu Islam yang tidak memiliki keluarga, tidak punya harta, dan tidak punya seorang pun dan mereka tinggal di serambi belakang Masjid Nabi.
Sumber gambar: Pixabay
Ahlus shuffah merupakan para sahabat yang hijrah bersama Rasulullah SAW ke Madinah dengan meninggalkan harta kekayaannya di Makkah. Di Madinah, mereka hidup sebagai orang miskin, tinggal di samping masjid Rasulullah SAW dan tidur di atas bangku dengan memakai shuffah (pelana) sebagai bantal.
Meskipun ahlus shuffah tidak mempunyai apa-apa, mereka berhati baik serta mulia dan tidak mementingkan dunia. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di masjid, seperti beribadah dan belajar di masjid bersama Rasulullah SAW.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dahulu ia pernah merasa kelaparan dan berhenti di sebuah jalan yang biasa dilalui oleh orang-orang. Ketika bertemu dengan Abu Bakar ia bermaksud untuk meminta makanan dengan alasan menanyai suatu ayat Al-Qur'an.
Baca juga:
Namun, Abu Bakar tidak mengerti maksud Abu Hurairah dan terus berlalu. Kemudian Rasulullah SAW yang melihat Abu Hurairah tersenyum seolah mengetahui ekspresi wajah dan rasa lapar yang dirasakan oleh Abu Hurairah.
Beliau pun mengajak Abu Hurairah ke rumahnya dan di dalam rumah tersebut beliau mendapat segelas susu.
"Dari mana susu ini didapat?" tanya beliau kepada orang yang ada di sana.
"Si Fulan atau si fulanah telah menghadiahkannya untuk engkau," jawab salah seorang dari mereka yang ada di dalam rumah.
"Hai Abu Hirrin!" beliau memanggil Abu Hurairah. "Aku penuhi panggilanmu, wahai Rasulullah," jawabnya.
"Pergilah kau menemui ahlus suffah." Undang mereka semua kemari!" perintah beliau kepada Abu Hurairah.
Rasulullah SAW terbiasa melakukan hal tersebut, apabila beliau menerima sedekah maka langsung diberikannya kepada ahlus shuffah tanpa ada sedikit pun yang beliau ambil. Jika beliau menerima hadiah, maka beliau memberi sebagian miliknya kepada mereka dan mengambil sebagian yang lain dan menikmatinya bersama.
Abu Hurairah sempat merasa gelisah di dalam hati karena khawatir susu tersebut tidak cukup untuk mereka semua. Namun, ia taat dan percaya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya dan mengundang ahlus shuffah.
"Hai Abu Hirrin!" panggil Rasulullah SAW kepada Abu Hurairah.
"Aku penuhi panggilanmu wahai Rasulullah," jawab Abu Hurairah.
"Ambil dan berikan susu ini kepada mereka semua!" perintah beliau.
Baca juga:
Abu Hurairah pun mengambil gelas tersebut dan memberikannya kepada para ahlus shuffah secara bergantian. Hingga pada akhirnya, sampailah giliran Rasulullah SAW yang meminumnya.
Kemudian, beliau tersenyum dan bersabda, "Hai, Abu Hirrin!"
"Aku penuhi panggilanmu, wahai Rasulullah!" jawab Abu Hurairah.
"Sekarang, tinggal aku dan kau yang masih belum minum," kata Rasulullah SAW.
"Benar, wahai Rasulullah," jawab Abu Hurairah. "Silakan kau duduk dan minumlah!" sabda beliau kepadanya.
Abu Hurairah pun meminumnya hingga perutnya terasa sudah tidak muat lagi. Lalu ia pun berkata, "Demi Dzat yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, aku sudah tidak sanggup lagi untuk meminumnya."
"Perlihatkan kepadaku gelas itu!" pinta beliau setelah Abu Hurairah kekenyangan. Ia memberi gelas tersebut pada beliau. Lalu, beliau memuji Allah SWT dan bertasbih. Beliau membaca basmalah, lalu meminum sisa susu tersebut. (HR Bukhari)
Ahlus shuffah merupakan sahabat Rasulullah SAW yang ikut hijrah ke Madinah yang kebanyakan di antara mereka merupakan kalangan tidak mampu atau fakir miskin.
Saat Rasulullah SAW tiba di Kota Madinah dan membangun Masjid Nabawi, beliau juga turut membangun pemondokan yang disebut dengan suffah. Sebuah ruangan bangunan yang digunakan oleh ahlu shuffah ini menyambung dengan Masjid Nabawi.
Baca juga :
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com