Batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Riba, yang merupakan praktik pemberian atau penerimaan tambahan yang tidak adil dalam transaksi keuangan, merupakan perbuatan yang sangat dilarang dalam agama Islam. Artikel ini akan mengungkapkan bahaya riba dalam Islam dan mengapa umat Muslim harus menghindarinya. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bahaya riba, diharapkan umat Muslim dapat mengambil tindakan untuk menghindari praktik riba dan mengikuti prinsip-prinsip keuangan yang halal.
Baca Juga: Hati-hati Riba!! Jangan Salah Akad dalam Arisan Kurban
1. Dosa di Mata Allah SWT
Riba dianggap sebagai perbuatan tercela yang ditentang oleh Allah SWT. Al-Quran menyebutkan bahwa pelaku riba akan diganjar dosa yang berat. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk menjauhi riba agar tidak terjerumus dalam tindakan yang melanggar ajaran agama.
2. Ancaman Neraka dan Kehilangan Keberkahan
Allah SWT mengancam pelaku riba dengan siksa api neraka. Selain itu, Allah juga menyatakan bahwa pelaku riba tidak akan mendapatkan keberkahan dalam kehidupan mereka. Ini berarti bahwa uang yang didapatkan dari riba tidak akan memberikan keberkahan dan dapat merusak kehidupan serta keuangan seseorang.
3. Krisis Ekonomi dan Kesenjangan Sosial
Praktik riba dapat menjadi penyebab terjadinya krisis ekonomi. Bunga yang harus dibayarkan atas pinjaman modal dapat membebani individu dan perusahaan dengan utang yang tinggi. Hal ini dapat memicu ketidakseimbangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang merugikan masyarakat secara keseluruhan.
4. Retaknya Hubungan Persaudaraan
Riba dapat merusak hubungan persaudaraan antara individu dan bahkan antar negara. Praktik riba sering kali melibatkan pemberian dan penerimaan keuntungan yang tidak adil, yang dapat menyebabkan ketidakpercayaan dan permusuhan di antara sesama manusia. Hubungan sosial yang rusak dapat mengganggu keharmonisan masyarakat secara keseluruhan.
Baca Juga: Harus Dijauhi!!! 3 Macam Transaksi Riba, Nomor 2 Jarang Disadari
5. Penumpukan Barang dan Pengangguran
Riba dapat memicu penumpukan barang dan berkontribusi pada masalah pengangguran. Dalam sistem yang melibatkan riba, daya beli masyarakat menurun dan penumpukan persediaan terjadi. Hal ini dapat menyebabkan pengurangan tenaga kerja dan peningkatan tingkat pengangguran dalam masyarakat.
6. Kehilangan Berkah dan Pahala Sedekah
Riba dapat mengakibatkan kehilangan berkah dalam kehidupan seseorang. Meskipun seseorang bersedekah, tetapi jika ia mendapatkan keuntungan dari riba, sedekahnya tidak akan memberikan pahala yang sebenarnya. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk menghindari riba agar amal kebaikan mereka diterima oleh Allah SWT.
7. Meniru Kebiasaan Buruk dan Perilaku Yahudi
Riba merupakan kebiasaan buruk yang terkait dengan perilaku orang-orang Yahudi. Mengikuti praktik riba berarti meniru perilaku mereka, yang menurut ajaran Islam, tidak dianjurkan. Menghindari riba adalah langkah untuk menjaga diri dari pengaruh negatif yang mungkin timbul dari mengikuti praktik yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Bahaya riba dalam Islam sangat serius dan dapat merusak kehidupan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Umat Muslim dihormati untuk menghindari praktik riba dan mengikuti prinsip-prinsip keuangan yang halal dan adil. Dengan melaksanakan prinsip-prinsip ini, umat Muslim dapat menciptakan stabilitas ekonomi, keadilan sosial, dan keberkahan dalam hidup mereka, sambil tetap mematuhi ajaran agama mereka. Menghindari riba adalah langkah yang penting dalam membangun masyarakat yang adil, berkelimpahan, dan berkah di dunia dan akhirat.
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com