Bahaya Orang yang Berilmu Tetapi Tidak Bermanfaat dengan Ilmunya, Imam Al Ghazali

By. Darma Taujiharrahman - 17 Jul 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com - Ilmu adalah cahaya yang menjadi panduan hidup manusia. Dari ilmu, manusia dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, antara hak dan batil.

 

Oleh karena itu, Rasulullah saw mengajarkan pentingnya ilmu bagi umatnya. Namun, ada bahaya yang mengintai bagi mereka yang berilmu, yaitu ketika ilmu tersebut tidak digunakan dengan cara yang benar dan tidak diaplikasikan untuk kebaikan.

 

Dalam riwayat yang disampaikan oleh Abi Hurairah, Rasulullah saw pernah bersabda bahwa manusia yang sangat menderita azab di hari kiamat adalah orang yang berilmu namun tidak mengambil manfaat dari ilmunya.

 

Baca juga: 7 Bahaya Tidak Segera Lunasi Hutang

 

ان أَشَدّ النَّاسِ عَذَابًا يَومَ القِيامَةِ عَالِمٌ لَم يَنْفَعهُ اللهَ بِعلمِهِ

Manusia yang sangat memperoleh azab pada hari qiamat ialah orang yang berilmu namun tiada bermanfaat dengan ilmunya

 

Ini menunjukkan bahwa memiliki pengetahuan tanpa menggunakannya untuk kebaikan adalah sebuah kegagalan yang besar. Ilmu yang tidak diamalkan akan menjadi sia-sia dan bahkan berdampak negatif pada diri sendiri dan orang lain.

 

Lebih lanjut, Rasulullah menjelaskan bahwa seseorang tidak dapat dianggap berilmu sebelum dia bertindak sesuai dengan ilmunya.

 

 أنه قال; لا يكون المرء عالما حتى يكون بعلمه عاملا

Tidaklah seseorang dikatakan Alim sehingga dia mengamalkan ilmunya.”

 

Hal ini menunjukkan bahwa ilmu harus diikuti dengan tindakan yang benar. Hanya dengan mengaplikasikan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari, seseorang benar-benar menjadi orang yang berilmu.

 

 

Namun, tidak semua orang yang memiliki pengetahuan dapat dianggap sebagai ulama yang sejati. Ada perbedaan antara ulama dunia dan ulama akhirat. Ulama dunia menggunakan ilmunya hanya untuk mencapai kesenangan duniawi, sedangkan ulama akhirat mencari keberkahan dan keselamatan di akhirat dengan ilmunya. Jadi, penting bagi seseorang yang berilmu untuk menetapkan niat dan tujuan yang benar dalam menggunakan ilmunya.

 

Al Hasan, seorang ahli filsafat ilmu Islam, pernah menekankan pentingnya hati yang hidup dalam mencari keberkahan dan keselamatan di akhirat. Siksaan bagi ulama adalah mati hatinya, yang berarti ketika ilmu tidak diiringi dengan kesadaran spiritual dan tujuan akhirat, maka ilmu tersebut tidak membawa manfaat sejati.

 

Baca juga: 8 Adab dan Pertimbangan Berhutang dalam Islam

 

Dalam Hadist Nabi saw pernah bersabda tentang seorang yang berilmu namun menjualnya untuk sebatas keutungan dunia, maka dia sejatinya orang yang akan terkena adzab yang besar di akhirat.

ان العَالِمَ لَيُعَذِّبَ عَذَابًا يَطِيفُ بِهِ أَهْلِ النَّار استعْظامًا لِشدَّةِ عذَابِهِ

"Bahwa orang yang berilmu itu di 'azabkan dengan suatu azab yang dikelilingi penduduk neraka dengan perasaan dahsyat, karena bersangatan azabnya"

 

Selain itu, Al Khalil menyampaikan pandangan tentang empat kategori orang yang berilmu.

  • Pertama, orang yang mengetahui dan sadar bahwa dia mengetahui, maka orang seperti ini adalah sejatinya orang yang berilmu dan patut untuk diikuti.
  • Kedua, orang yang mengetahui namun tidak sadar akan pengetahuannya, maka orang seperti ini harus diingatkan agar terus terjaga dalam pengetahuannya.
  • Ketiga, orang yang sadar bahwa dia tidak mengetahui, maka orang seperti ini harus mencari petunjuk dan terus belajar.
  • Keempat, orang yang tidak mengetahui dan tidak sadar akan ketidaktahuannya, maka orang seperti ini adalah orang yang jahil (bodoh).

 

Dari pandangan-pandangan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa bahaya bagi orang yang berilmu adalah ketika ilmu tersebut tidak diaplikasikan dengan benar dan tidak mengarahkan diri pada tujuan yang benar, yaitu mencari keberkahan dan keselamatan di akhirat. Ilmu yang hanya digunakan untuk kesenangan dunia semata atau diabaikan begitu saja dapat mengakibatkan kerugian spiritual dan moral yang besar.

 

Oleh karena itu, sejatinya, orang yang berilmu haruslah seorang yang menggabungkan pengetahuan dengan kesadaran spiritual serta bertindak untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain, serta memandu mereka menuju keberkahan dan keselamatan di akhirat.

 

Baca juga: 4 Cara Berteman Sesuai Syariat Islam

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp