Batemuritour.com- Secara leksikal haji berasal dari kata hajja-al-hajju yang berarti ziarah, berkunjung atau pergi dengan maksud tertentu atau sengaja melakukan sesuatu tindakan atau perbuatan.

Haji adalah ibadah yang unik, kenapa dikatakan unik? Karena disatu sisi, secara syariat wajib hukumnya melaksanakan ibadah bagi setiap muslim yang baligh dan berakal sehat tetapi disisi lain tetap mengajukan pensyaratan yaitu istita’ah (mampu). 

Kemudian kemampuan disini diinterpretasikan secara luas dan mendalam oleh para ulama dan cendikiawan dari berbagai referensi dan buku-buku yang berhubungan dengan haji.Ada tiga syarat kemampuan yang harus terpenuhi dalam pelaksanaan ibadah haji yaitu mampu secara materi, fisik dan psikis.

Tidak sedikit seorang muslim mampu secara materi dalam berhaji tapi kemampuan fisik tidak memungkinkan, maka mereka tidak boleh berhaji, ada juga seorang muslim mampu secara fisik dalam berhaji, tetapi kemampuan secara materi tidak ada maka dia tidak boleh berhaji. Ada juga seorang muslim mampu dari kedua-duanya yakni materi dan fisik tetapi psikisnya terganggu maka dia pun tidak boleh berhaji.

Baca juga:

• Ali Syari’ati : Inilah Akhir Tragis Sang Muslim Revolusioner
• Eksistensi Manusia Dibalik Nilai Filosofis Niat Haji – Dr. Ali Syari’ati

Haji memiliki makna kemanusiaan yang universal, disaat mengenakan pakaian ihram, maka pelaku haji harus menghindari larangan-larangan dalam berhaji, menyakiti binatang, membunuh, mencabut pepohonan. Mengapa harus dilakukan? karena pada hakikatnya manusia diamanahkan oleh Allah untuk menjaga makhluk-makhluk Allah dengan memberinya kesempatan yang seluas-luasnya untuk mencapai tujuan penciptaannya.

Haji sebagai tolak ukur dalam kehidupan sosial keagamaan masyarakat, simbol haji menjadi istilah yang dijadikan sebagai representasi dalam penggunaan simbol-simbol yang lainnya, melalui dengan perilaku dan cara berpakaian digunakan untuk merujuk kepada seluruh simbol-simbol kehajian, terutama dalam berperilaku dan berpakaian seorang haji pada masyarakat Bugis.

Semua pakaian dari berbagai macam bentuknya adalah simbolik, semakin unik dan mahal pakaian seseorang maka semakin nampak pula identitasnya. Pakaian adalah salah satu cara melambangkan status sosial seseorang dalam masyarakatnya.pakaian dan gelar bagi seorang haji pada umumnya dianggap sebagai simbol yang berharga sehingga untuk menjabarkan digunakan teori interaksi simbolik yang mana membahas tentang kehadiran manusia di antara sesamanya tetapi sikap, nilai kepercayaan dalam kehidupan mereka.

Baca juga : 

• Hegemoni Simbolik dan Sulitnya Perjalanan Haji Indonesia pada Masa Lalu
• Jalur Pelayaran Haji Nusantara di Masa Silam

Waallahu A'alam Bisshowab

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com