Batemuritour.com- Islam dan politik memiliki hubungan yang erat dalam bentuk interaksi secara fungsional. Dalam bentuk hubungan yang demikian, islam berfungsi sebagai salah satu aspek penting dalam kehidupan sosial umat manusia.
Sumber gambar : Freepik.com
Islam memperkenalkan beberapa konsep yang berhubungan dengan politik. Misalnya saja konsep ulul amri. Adapula term syura yang merupakan konsep musyawarah, yakni bentuk pengambilan keputusan yang demokratis.
Sedangkan ungkapan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur merupakan ciri ideal negara dalam pandangan islam. Interpretasi politis dan implementasi dari doktrin-doktrin semacam itu menyebabkan islam dipahami sebagai simbol politik dan ideologi politik.
Baca juga:
Dari sudut fungsi politik terhadap islam, Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa penguasa atau pemimpin merupakan jabatan yang bersifat thabi’iyun, suatu yang kodrati bagi manusia. Selain karakter itu dalam diri manusia pula ada ath-thabi’ah al-hayawaniyyah (karakter kebinatangan ), karakter inilah yang menjadikan manusia seringkali melakukan kerusakan keszaliman, pertentangan dan pembunuhan.
Dalam sejarah politik umat islam, bentuk interelasi secara fungsional antara islam dan politik telah diwujudkan Rasulullah, dengan pembentukan pemerintahan di Madinah. Pemerintahan tersebut berdiri berdasarkan kesepakatan yang tertuang dalam Piagam Madinah. Yang mana didalamnya memuat hak warga negara, kewajiban warga negara, dn perlakuan negara terhadap warga negara.
Prinsip-prinsip yang ditetapkan Rasulullah dan rakyat Madinah telah menggambarkan hubungan erat antara islam dan pilitik. Di satu sisi, politik memelihara dan menerapkan islam dan di pihak lain Islam menyumbangkan nilai-nilai etika pada politik.
Baca juga :
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com