Pengaruh Ibadah Haji Terhadap Masyarakat dalam Bidang Politik, Ekonomi dan Pendidikan

By. Siti Rahmawati - 20 Jul 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Ibadah haji merupakan salah satu peribadatan yang bisa dikatakan mencakup isi peribadatan yang lain dalam Islam. Seseorang yang telah melaksanakan ibadah haji, secara spiritual telah sempurna Islamnya.

 

Islam memandang secara seimbang antara nilai materiil dan nilai spiritual. Seseorang yang telah sempurna amal ibadah Islamnya dengan berhaji akan sempurna pula amal usaha keduniannya. Ibadah haji mempunyai pengaruh besar dalam berbagai bidang seperti bidang politik, bidang ekonomi, dan bidang pendidikan.

 

Sumber gambar : Pexels.com

 

Baca juga : 

 

Bidang politik

Islam dan politik memiliki hubungan yang erat dalam bentuk interelasi secara fungsional. Dalam bentuk hubungan yang demikian Islam berfungsi sebagai salah satu aspek penting dalam kehidupan sosial umat manusia. Ibadah haji ini memberi dampak yang cukup penting bagi jamaah haji Indonesia karena selain belajar ilmu agama dari Timur Tengah juga menambah ilmu tentang perpolitikan untuk mengusir penjajah dari tanah airnya.

 

Para jamaah haji ini pada awalnya yaitu abad XVII dan abad XVIII, belum berperan dalam perlawanan terhadap penjajah, kecuali Syekh Yusuf Makassar, yang sepulang dari Haramain ikut berperang di pihak Sultan Ageng melawan Sultan Haji yang dibantu Belanda.

 

Ada dua aspek negatif mengenai para haji. Pertama, para haji dianggap sebagai orang suci, sehingga rakyat sederhana terlalu cepat berkesimpulan bahwa mereka mempunyai kekuatan ghaib. Bagi pemerintah Belanda terkadang menganggap bahwa orang Islam yang menunaikan ibadah haji sebagai suatu “golongan pendeta”. Secara sosial peranan mereka adalah menghabiskan waktu dengan sembahyang atau melakukan ritual-ritual lainnya. Kedua, adanya unsur politik, para haji memiliki pengaruh politik dan sering berperan sebagai pemimpin suatu gerakan untuk melawan penjajah.

 

Baca juga : 

 

Bidang Ekonomi

Di dalam bidang ekonomi haji mempunyai pengaruh yang cukup besar. Salah satu upaya yang dilakukan oleh rakyat yang ingin melaksanakan ibadah haji adalah kerja keras dan hemat. Sebagian besar jamaah haji di wilayah Hindia Belanda yang berangkat setiap tahun ke tanah suci sebenarnya belum mempunyai bekal materi yang cukup untuk melaksanakan ibadah haji. 

 

Jamaah haji yang demikian ini disebut “haji miskin” oleh orang Arab di Hijaz. Adanya daya tarik haji yang kuat, seakan-akan mendorong mereka untuk memaksakan diri pergi ke Mekkah, meskipun biaya yang dibutuhkan kurang memadai.

 

Banyak di antara dari jamaah haji yang sebelum berangkat ke tanah suci, mereka bekerja sebagai buruh perkebunan karet dan kelapa sawit di Singapura. Mereka menumpang kapal dagang untuk sampai ke Singapura.

Para calon jamaah haji ini terdorong untuk melakukan pekerjaan ini agar mereka dapat mengumpulkan bekal yang cukup untuk berangkat haji. Akan tetapi banyak dari mereka yang meninggalkan pekerjaan itu setelah menunaikan ibadah haji. Ketika kembali ke kampung halaman, mereka telah membawa berbagai pengalaman dan pengetahuan sebagai buruh perkebunan tentang menanam kelapa sawit dan karet.

 

Tidak diragukan lagi bahwa orang-orang haji inilah yang memperkenalkan penanaman karet di Sumatera dan Kalimantan. Penanaman karet dan kelapa sawit merupakan salah satu fungsi ekonomi terpenting dari haji. Haji telah menciptakan sebuah etos bagi umat Islam yaitu kerja keras dan hemat, perubahan budaya ekonomi dari jasa ke uang, menciptakan lapangan pekerjaan serta pengenalan transaksi ekonomi antar daerah.

 

Baca juga : 

 

Bidang Pendidikan

Sebagian dari jamaah haji yang sudah selesai melaksanakan haji, banyak dari mereka yang menetap di Mekah selama beberapa tahun lamanya untuk menuntut ilmu dan mereka disebut sebagai muqimin. 

Para muqimin ini oleh penduduk setempat disebut Jawah atau Jawi (orang Jawa) yangbentuk jamaknya Jawiyyin (orang-orang Jawa). Jumlah mereka semakin banyak dikarenakan setiap musim haji banyak jamaah yang menetap di Makkah. 

 

Pada awal abad ke XX, telah terjadi perubahan signifikan dalam sistem pendidikan agama di Hindia Belanda. Perubahan ini dipengaruhi oleh sistem pendidikan seperti di Mesir dan Hijaz yang diperkenalkan oleh sebagian haji yang telah pulang ke Tanah Air setelah menyelesaikan pendidikan. Para haji ini memainkan peranan yang cukup penting dalam menyebarkan pendidikan keagamaan di Hindia Belanda.

 

 

Waallahu A'alam Bisshowab

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp