Jangan Berlebihan, Ini Dia 4 Adab Takziah dalam Islam

By. Dewi Savitri - 21 Jul 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Takziah atau melayat adalah tindakan mengunjungi orang yang sedang mengalami musibah kematian salah seorang keluarga atau kerabat dekatnya. Bagi umat Islam, bertakziah merupakan sunnah yang sangat dianjurkan. Melalui takziah, kita dapat menguatkan jiwa dan menghibur batin orang yang sedang tertimpa musibah, sehingga mereka dapat menerima musibah dengan kesabaran dan ketabahan.

 

Baca Juga: 8 Adab dan Pertimbangan Berhutang dalam Islam

 

Dikutip dari nuonline, Imam Al-Ghazali, dalam risalahnya yang berjudul "Al-Adab fid Din," menyebutkan empat adab yang harus diikuti dalam bertakziah:

 

1. Menghindari hal-hal yang tidak pantas atau tabu

 

Bertakziah adalah momen berkabung, bukan pesta. Kita sebaiknya berpakaian, bersolek, dan berdandan sewajarnya dengan menjunjung tinggi asas kepatutan dan kesopanan. Menggunakan pakaian glamor atau parfum yang kuat tidak sesuai dengan suasana takziah.

 

2. Menampakkan rasa duka

 

Setiap kematian menyebabkan perasaan duka yang mendalam, terutama bagi keluarga dan kerabat yang ditinggalkan. Dalam takziah, kita diharapkan ikut merasakan rasa duka dengan menunjukkan wajah duka dan mengucapkan belasungkawa secara tulus. Ungkapan belasungkawa harus diikuti dengan doa agar mereka diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah.

 

Baca Juga: Ciri-ciri Orang Meninggal Husnul Khotimah dalam Islam

 

3. Tidak banyak berbicara

 

Pihak yang sedang berduka biasanya cenderung diam dan tidak ingin berbicara lama-lama. Oleh karena itu, orang yang bertakziah sebaiknya mengajak berbicara seperlunya saja. Suasana takziah harus tenang, dan percakapan di antara para mu’azziyin dan mu’azziyat juga sebaiknya dilakukan dengan sepenuhnya pengertian dan kesantunan.

 

4. Tidak mengumbar senyum

 

Meskipun dalam keadaan normal senyum termasuk sedekah, dalam konteks takziah sebaiknya kita menahan diri untuk tidak mengumbar senyum, terutama jika ditujukan kepada pihak yang sedang berduka. Senyum memiliki makna kegembiraan yang bertentangan dengan suasana duka, sehingga bisa menimbulkan rasa tidak suka dari pihak yang berduka.

 

Adab-adab tersebut hendaknya menjadi pedoman bagi umat Islam dalam bertakziah kepada orang lain, baik itu keluarga dekat, tetangga, atau teman. Penting untuk diingat bahwa takziah adalah momen berkabung dan ikut berduka. Jika membawa anak-anak yang masih kecil dan suka rewel, sebaiknya dipertimbangkan dengan matang, karena hal tersebut bisa mengganggu suasana duka yang tengah berlangsung.

 

Dalam tradisi masyarakat Jawa, biasanya anak-anak tidak diajak untuk bertakziah, kecuali jika terpaksa. Hal ini dilakukan untuk menjaga suasana dan menghormati perasaan orang yang sedang berduka. Sebagai umat Islam yang berpegang teguh pada nilai-nilai kesopanan dan kepatutan, kita diharapkan selalu menghormati dan menghibur jiwa yang sedang berduka, serta menjaga suasana takziah dengan tenang dan khidmat. Dengan begitu, kita dapat memberikan dukungan dan kasih sayang kepada mereka yang sedang mengalami musibah kematian.

 

Baca Juga: Hati-hati, Inilah Hukum Memakan Harta Anak Yatim dalam Islam

 

Waallahu A'alam Bisshowab

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp