Batemuritour.com-Syeikh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu 'Atha’illah As-Sakandari lahir di Iskandariah Mesir (1250-1309). Beliau wafat di Kairo dan dikenal sebagai tokoh Tarekat Syadziliyah yang merupakan salah satu ulama sufi terkemuka di dunia dan di Indonesia.
Dalam kitab populernya Al-Hikam, Syeikh Ibnu 'Athaillah memberi nasihat agar umat Islam tidak menunda amal perbuatan (kebaikan). Kata Beliau, menunda amal kebaikan karena menanti kesempatan lebih baik adalah suatu tanda kebodohan yang mempengaruhi jiwa.
Kondisi manusia memang selalu sibuk dengan urusan dunianya. Padahal, kesibukan dunia tak akan pernah habis. Manusia tidak akan pernah kenyang dengan dunia, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
لو كان لابن آدم واديان من ذهب لأحب أن يكون له ثالث ولا يملا فاه إلا التراب ويتوب الله على من تاب
“Andai anak Adam memiliki dua lembah emas, niscaya ia menginginkan lembah lagi dan tidak ada yang memenuhi mulutnya kecuali tanah dan Allah menerima taubat orang yang bertaubat.”
(HR. Tirmidzi)
Baca juga :
Disisi lain, Syekh Ibnu Athaillah as-sakandari berkata dalam kitab Hikam sebagai berikut:
إحالتك الأعمال على وجود الفراغ من رعونات النفس
“Menunda amal karena menunggu datangnya kesempatan yang lebih luas adalah salah satu tanda kebodohan diri.”
Hikmah di atas mengingatkan setiap manusia agar tidak menunda amal-amal baik yang dituntut Allah demi meraih kebahagiaan akhirat ketimbang menghabiskan waktunya untuk kesibukan-kesibukan dunia. Sebab, menghabiskan waktu untuk kesibukan dunia merupakan salah suatu tanda sikap keras dan kebodohan diri.
Seorang murid apabila terlalu disibukkan dengan urusan dunianya yang bisa menghalanginya dengan Allah Ta'ala, atau dia menangguhkan amal menunggu kesempatan yang tidak sibuk itu dinamakan kebodohan.
Baca juga:
3 Hal yang Menyebabkan Kebodohan, yaitu:
1. Karena ia mengutamakan duniawi. Padahal Allah Ta'ala berfirman: ''Tetapi kamu mengutamakan kehidupan dunia, padahal akhirat itu lebih baik dan kekal selamanya.''
2. Penundaan amal itu kepada masa yang ia sendiri tidak mengetahui apakah ia akan mendapatkan kesempatan itu atau kemungkinan ia akan dijemput oleh maut yang setiap saat selalu menantinya.
3. Kemungkinan azam, niat dan hasrat itu menjadi lemah dan berubah. Seorang penyair berkata: ''Janganlah menunda sampai besok, apa yang dapat engkau kerjakan hari ini. Waktu sangat berharga, maka jangan engkau habiskan kecuali untuk sesuatu yang berharga.
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com