Batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Ibadah haji dilengkapi dengan berbagai amalan baik wajib maupun sunah. Salah satunya adalah pelaksanaan ibadah sa'i. Lalu, apa makna sa'i dalam ibadah haji? Mari kita simak penjelasan berikut ini.

Baca Juga: Bolehkah Wanita Haid Mengerjakan Sa'i?

Pengertian Sa'i

Sa'i adalah kegiatan berlari-lari kecil yang dimulai dari Bukit Shafa dan berakhir di Bukit Marwah, yang dilakukan sebanyak tujuh kali bolak-balik. Saat berada di Bukit Shafa, para jamaah haji diperintahkan untuk naik ke atas bukit, menghadap ke arah Ka'bah dari atas, dan membaca doa serta zikir.

Pelaksanaan sa'i termasuk dalam rukun haji dan umrah sehingga harus dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk menjadikan ibadah haji yang kamu lakukan sah dan mabrur. Tidak dapat digantikan dengan amalan lainnya, seperti dam atau denda. Bahkan, perintah untuk mengerjakan sa'i tersebut tertulis dalam firman Allah di surah Al-Baqarah ayat 158 sebagai berikut:

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَـٰٓئِرِ ٱللَّهِ ۖ فَمَنْ حَاجَّ ٱلْبَيْتَ أَوِ ٱعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا ۚ وَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًۭا فَإِنَّ ٱللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌۭ

Artinya: "Sesungguhnya, Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui."

Adapun syarat untuk melaksanakan sa'i adalah sudah melaksanakan tawaf ifadah terlebih dahulu, menyempurnakan hitungan hingga tujuh kali, melakukannya di tempat sa'i yaitu di Bukit Safa dan Marwah, dan dilaksanakan dengan tertib.

Baca Juga: Dijamin Aman!! Tips Sa'i bagi Jamaah Haji Lansia dan Risti

Makna Sa'i dalam Ibadah Haji

Pelaksanaan sa'i ini sebenarnya berasal dari kisah istri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar. Pada saat itu, Nabi Ibrahim meninggalkan Siti Hajar dan anaknya, Nabi Ismail AS, yang berada di padang tandus dan gersang untuk menjalankan perintah Allah SWT.

Setelah ditinggalkan, Nabi Ismail AS terus menangis karena kehausan. Melihat anaknya yang menangis, Siti Hajar bingung dan berusaha mencari sumber air. Meski air tidak kunjung datang, Siti Hajar tetap yakin bahwa Allah akan menolongnya. Dia kemudian berjalan bolak-balik di antara Bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali untuk mencari air.

Pada perjalanan ketujuh, Siti Hajar melihat pancaran air dari tanah yang terkena hentakan dari kaki Nabi Ismail AS. Dia kemudian mengumpulkan air tersebut sambil berteriak "zamzam" yang berarti banyak, melimpah-ruah.

Dari situlah, muncul tradisi pelaksanaan sa'i yang secara bahasa berarti berusaha atau berjuang. Sa'i ini dimaknai sebagai perjuangan hidup, terinspirasi dari peristiwa Siti Hajar yang berusaha mencari air di tengah tandusnya padang pasir untuk anaknya, Nabi Ismail AS.

Selain itu, sa'i juga bermakna sebagai pengingat kepada manusia untuk selalu berusaha. Keyakinan Siti Hajar akan mendapatkan pertolongan Allah mengajarkan bahwa sebagai manusia, kita tidak boleh berputus asa dalam menghadapi berbagai situasi.

Melalui sa'i, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk selalu berikhtiar demi mencapai segala sesuatu. Namun, ikhtiar tersebut harus selalu dijalankan dengan penuh keyakinan dan keikhlasan, serta selalu mengingat dan berserah diri kepada Allah SWT.

Demikianlah makna dari pelaksanaan sa'i yang merupakan salah satu rukun haji yang wajib dijalankan. Semoga penjelasan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang makna sa'i dalam ibadah haji dan menginspirasimu untuk berjuang dan berusaha dengan penuh keikhlasan dalam menjalani kehidupan. Selamat menunaikan ibadah haji!

Baca Juga: 6 Adab Keluar Rumah Agar Tetap Berkah

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com