Jadwal dan Menu Makanan Jamaah Haji Selama di Tanah Suci

By. Dewi Savitri - 24 Jul 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Selama fase puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, jamaah haji Indonesia akan mendapatkan sejumlah menu siap saji yang menggoda selera makan, termasuk beragam menu nusantara seperti mangut lele, rendang ayam, rendang daging, semur, dan gulai ikan. Selain itu, juga tersedia sajian bubur kacang hijau, kacang merah, serta ketan hitam.

 

Baca Juga: Mabit di Mina Jadid, Bagaimana Hukumnya?

 

Menu nusantara yang lezat ini disiapkan oleh Masyariq atau Muassasah untuk memastikan cita rasa dan kualitas makanannya. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melakukan uji rasa makanan (mealtest) untuk memastikan jamaah haji Indonesia mendapatkan sajian yang terbaik selama di Masyair, Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

 

Jenis makanan yang diuji rasa adalah makanan siap saji, yang dipersiapkan agar lebih memudahkan saat pelayanan di Armina. Rasa makanan juga terjaga dengan baik. Menu lauk siap saji ini akan dipadu dengan nasi putih yang dikemas dalam kotak (box). Jamaah haji juga akan mendapatkan buah-buahan dan air mineral, seperti yang mereka dapat saat di hotel Makkah.

 

Menu masakan siap saji ini merupakan produk Indonesia, yang disiapkan melalui kerja sama antara pihak masyariq dan perusahaan di Indonesia. Dalam upaya meningkatkan penggunaan produk Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) terus berkomunikasi dengan mitra di Arab Saudi agar lebih banyak produk Indonesia dapat digunakan dalam pelayanan haji.

 

Dikutip dari nuonline, selama di Armina, jamaah haji Indonesia akan mendapatkan 15 kali makan, yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu makanan siap saji dan makanan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina.

 

Berikut adalah jadwal makan jamaah haji Indonesia selama di Armina:

 

1. Makan siang pada 8 Dzulhijah

 

Makanan siap saji ini disediakan saat jamaah bergerak dari Makkah menuju Arafah, sehingga jamaah dapat langsung menikmati makanan begitu tiba di sana.

 

2. Makan siang pada 9 Dzulhijjah (saat puncak wukuf)

 

Makanan siap saji ini bertujuan agar jamaah tidak disibukkan oleh antrian mendapatkan makanan dan dapat lebih fokus beribadah selama puncak wukuf.

 

Baca Juga: Bermalam di Muzdalifah, Ini Dia Hal-hal yang Harus Kamu Siapkan Sebelum Mabit di Muzdalifah

 

3. Makan malam pada 9 Dzulhijjah (saat bergerak menuju Muzdalifah)

 

Makanan siap saji ini disediakan dalam proses pergerakan menuju Muzdalifah, yang membutuhkan distribusi makanan yang praktis dan mudah disajikan.

 

4. Sarapan pagi pada 10 Dzulhijah (saat tiba di Mina)

 

Makanan siap saji ini disediakan begitu jamaah tiba di Mina, sehingga jamaah dapat langsung mendapatkan makanan untuk memulai hari.

 

5. Makan siang pada 12 Zulhijah (Nafar Awal) dan 13 Zulhijah (Nafar Tsani)

 

Makanan siap saji ini disediakan saat jamaah akan meninggalkan Mina.

 

Di luar jadwal-jadwal tersebut, makanan di Armina akan disajikan secara reguler berupa masakan yang dimasak di dapur-dapur yang ada di Arafah dan Mina.

 

Dengan menu dan jadwal makan yang teratur dan beragam, diharapkan jamaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah haji dengan nyaman dan bugar, sehingga dapat lebih khusyuk dalam beribadah dan meraih keberkahan dalam pelaksanaan ibadah haji mereka.

 

Baca Juga: Tata Cara Pelaksanan Ibadah Haji, Pelajari Urutannya

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp