Batemuritour.com- Imam Syafi'i pernah berkata bahwa, rezeki tidak akan hilang dengan menunda-nunda pekerjaan dan tidak akan tambah dengan bersungguh-sungguh. Jika manusia memiliki hati yang qanaah, maka manusia dan Zat pemilik dunia adalah sama.
Dikutip dari buku Tasawuf Sosial KH. M. Sahal Mahfud oleh Jamal Ma'mur Asmani, qanaah adalah sikap rida terhadap apa yang Allah tetapkan.
Sementara Abu Abdillah bin Khafif sebagaimana dikutip Syekh Ibnu Jabr ar-Rummi dalam buku, Mendaki Tangga Ma'rifat yang dimaksud dengan qanaah adalah meninggalkan angan-angan pada sesuatu yang tidak ada dan menganggap cukup pada sesuatu yang ada. Qanaah juga berarti puas dengan apa yang diterimanya.
Salah satu dalil terkait sifat qanaah, adalah sesuai dengan firman Allah surat Al Baqarah ayat 155:
Surat Al Baqarah ayat 155:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: "Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar."
Baca juga :
Sikap berlebihan akan membuat orang merasa tidak pernah cukup. Sifat tidak cukup tersebut akan merusak rasa ikhlas seseorang, sehingga orang cenderung merasa tamak. Sebaliknya, hidup hemat akan membuahkan sifat qanaah dan qanaah akan melahirkan kemuliaan.
Pentingnya Sikap Qanaah
Muhammad Afif Bahaf, dalam bukunya yang berjudul Akhlak Tasawuf menjelaskan bahwa sifat qanaah akan membuat hati seseorang merasa cukup dan merasa puas dengan rezeki yang dia miliki. Ia juga tidak akan menuntut lebih terhadap apa yang sudah ada di tangannya. Karena bagi orang yang bersifat qanaah, apa yang benar-benar menjadi miliknya sebagai pemberian Allah kepadanya adalah apa yang sedang ia punyai saat itu juga.
Dijelaskan juga bahwa seseorang yang memiliki sifat qanaah, tidak akan pernah terlintas untuk memiliki sesuatu yang tidak ada di tangannya, apalagi jika itu bukan miliknya sendiri, dan terlebih jika cara memperolehnya adalah jalan yang batil seperti mencuri, merampok, menipu, korupsi, atau cara-cara buruk yang lain.
Syekh Ibnu Jabr ar-Rummi menulis dalam bukunya bahwa sifat qanaah akan melatih jiwa manusia menjadi jiwa yang berlapang dada, dan mengekang nafsu dari sifat-sifat duniawi.
Adapun rakus pada hal-hal duniawi, adalah sesuatu yang sangat dihindari oleh orang sufi. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Abu Bakar al-Maraghi bahwa "orang yang berakal sehat adalah orang yang mampu mengatur urusan dunia dengan sikap qanaah dan memperlambat diri, mengatur urusan akhirat dengan ilmu dan ijtihad".
Baca juga:
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com