Batemuritour.com-Perbaikan sistem haji di Indonesia dilakukan dalam semua lini, tak hanya mencakup ibadah saja, manun juga hal terkait seperti katering, akomodasi hingga kesehatan.
Melansir dari laman haji.kemenag.go.id, penyelenggaraan kesehatan haji tahun 1444H/2023M baik di Makkah maupun Madinah. Kondisi jemaah haji sakit tersebut bisa dipantau oleh keluarga di tanah air melalui aplikasi telejemaah.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi 2023 dr. M. Imran mengatakan bahwa keluarga di tanah air bisa melakukan pemantauan melalui update kondisi jemaah haji sakit yang dilakukan visitasi setiap hari oleh tim visitasi dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) baik yang berada di Makkah dan Madinah.
Hasil visitasi yang dilakukan oleh tim setiap harinya akan diinput ke Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes) yang terkoneksi datanya dengan aplikasi telejemaah.
Aplikasi telejemaah merupakan inovasi yang telah digunakan di dua tahun terakhir penyelenggaraan haji. Aplikasi telejemaah memuat informasi kesehatan dari seluruh jemaah haji sesuai nomor porsi.
Baca juga :
Lebih lanjut, dr. Imran menerangkan bahwa pihak KKHI menerima banyak pertanyaan baik dari keluarga di tanah air maupun tenaga kesehatan haji kloter (TKHK) mengenai kondisi jemaah haji sakit yang dirawat di RSAS. Oleh karenanya, aplikasi telejemaah ini dilengkapi dengan menu riwayat pemeriksaan yang di dalamnya akan memuat kondisi terkini yang diperoleh melakui kegiatan visitasi setiap harinya.
Aplikasi telejemaah tersedia di playstore sehingga memudahkan bagi jemaah maupun keluarga untuk melakukan instal di ponsel berbasis android. Setelah instalasi aplikasi, keluarga dapat memasukan nomor porsi dari jemaah terkait dan melakukan pemantauan melalui menu riwayat pemeriksaan.
Menu riwayat pemeriksaan ini mencakup seluruh histori jemaah haji sakit yang mendapatkan perawatan di KKHI, Poskes, hingga RSAS selama penyelenggaraan ibadah haji. Melalui menu ini juga, keluarga dapat mengetahui update harian kondisi jemaah haji sakit di RSAS yang meliputi kondisi terkini jemaah, status perawatan di RSAS, hingga diagnosis dari dokter penanggung jawab di RSAS.
Imran menjelaskan bahwa jika dalam informasi alasan keluar menunjukan “SEHAT” artinya jemaah haji tersebut sudah keluar dari perawatan fasilitas kesehatan. Namun jika informasi alasan keluar menunjukan “NONE” artinya jemaah haji sakit masih dirawat inap.
Selain itu juga, menu riwayat pemeriksaan memuat informasi jika jemaah haji wafat. Dalam hal ini, menu ini akan memberikan informasi mengenai penyebab kematian hingga lokasi pemakaman.
Melalui aplikasi ini harapannya tidak hanya petugas kesehatan yang dimudahkan namun juga keluarga jemaah haji yang berada di tanah air untuk melihat update kondisi jemaah haji sakit terutama yang dirawat di RSAS.
Baca juga :
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com