Moderasi Beragama dalam Semangat Keadilan Sosial: Membangun Harmoni di Tengah Perbedaan

By. Darma Taujiharrahman - 01 Aug 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com - Agama telah memainkan peran sentral dalam membentuk nilai-nilai dan norma-norma yang mengatur kehidupan manusia sepanjang sejarah. Namun, pemahaman tentang moderasi dalam beragama sering disalahartikan oleh masyarakat. Beberapa orang menganggapnya sebagai ketidakseriusan dalam beribadah, sementara yang lain menganggapnya sebagai bentuk liberalisme dalam Islam. Dalam realitasnya, moderasi beragama mengandung semangat keadilan sosial yang penting untuk membangun harmoni di tengah-tengah perbedaan.

 

Penting untuk menyadari bahwa moderasi beragama tidak terkait dengan urusan akidah atau fiqh (hukum Islam). Itu bukan tentang melemahkan keyakinan atau mengabaikan prinsip-prinsip agama. Sebaliknya, moderasi beragama bertujuan untuk meningkatkan nilai-nilai sosial dan keadilan dalam bermasyarakat. Mengapa hal ini penting? Karena keadilan sosial membawa keharmonisan dalam masyarakat yang beragam dan juga menguatkan pertahanan negara.

 

Baca juga: Ajak Sholat Sejak Dini, Ini Dia 5 Rekomendasi Mukena Anak Terbaik

 

Seringkali, ada pemahaman keliru bahwa moderasi beragama berarti Muslim tidak harus serius atau khusyu dalam beribadah. Namun, pandangan ini jelas bertentangan dengan ajaran agama Islam sendiri. Ibadah dalam Islam adalah kewajiban suci yang harus dijalankan dengan kesungguhan dan ketulusan hati. Moderasi beragama tidak menghalangi seseorang untuk menjalankan seluruh amalan perintah atau larangan dalam agama; sebaliknya, ia menekankan pentingnya menjalankan ibadah dengan sepenuh hati.

قَدْ اَفْلَحَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۙ الَّذِيْنَ هُمْ فِيْ صَلَاتِهِمْ خٰشِعُوْنَ

Artinya: “Sungguh, beruntunglah orang-orang mukmin. (Yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam salatnya” Q.S Al-Mu’minun 1-2

 

Moderasi beragama adalah tentang mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang agama kita sendiri. Dengan pemahaman yang benar, kita dapat menumbuhkan rasa hormat terhadap keyakinan orang lain tanpa mengabaikan keyakinan kita sendiri. Ini adalah prinsip yang esensial dalam membangun masyarakat yang inklusif dan saling menghargai.

 

Dalam konteks sosial yang beragam, moderasi beragama membawa makna yang mendalam. Ketika masyarakat memiliki pemahaman yang benar tentang moderasi, mereka akan memahami bahwa hal ini tidak bermaksud untuk meredam semangat beribadah atau melemahkan ikatan agama. Sebaliknya, moderasi beragama mengajarkan kita untuk menciptakan lingkungan yang saling menghargai, di mana perbedaan dapat disatukan dalam semangat keadilan sosial.

 

Baca juga: Kisah Hikmah : Buah Semangka dan Pohon Kelapa

 

Nabi Muhammad SAW pernah mencontohkan salah satu perilaku toleransi berdasarkan atsar yang terjadi pada tahun 10 Hijriyah, dimana Nabi Muhammad SAW mempersilahkan umat Nasrani karena dalam keadaan terdesak karena gerejanya dihancurkan untuk menggunakan Masjid Nabawi sebagai tempat kebaktian. Hal ini juga dikonfirmasi dalam Al-Quran surat al-Baqarah 114.

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنْ مَّنَعَ مَسٰجِدَ اللّٰهِ اَنْ يُّذْكَرَ فِيْهَا اسْمُهٗ وَسَعٰى فِيْ خَرَابِهَاۗ اُولٰۤىِٕكَ مَا كَانَ لَهُمْ اَنْ يَّدْخُلُوْهَآ اِلَّا خَاۤىِٕفِيْنَ ەۗ لَهُمْ فِى الدُّنْيَا خِزْيٌ وَّلَهُمْ فِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ

Artinya: ” Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang masjid-masjid Allah digunakan sebagai tempat berzikir di dalamnya dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya, kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan di dunia dan mendapat azab yang berat di akhirat”.

 

Dalam dunia yang terus berkembang dan semakin terhubung, moderasi beragama adalah pondasi yang kuat untuk mencapai perdamaian dan harmoni. Tanpa moderasi, masyarakat mudah terpecah-belah oleh perbedaan kepercayaan dan pandangan. Keadilan sosial adalah pijakan untuk membangun masyarakat yang adil dan setara, tanpa memandang latar belakang agama, ras, atau budaya.

 

Pada akhirnya, moderasi beragama mengingatkan kita bahwa tujuan utama agama adalah menciptakan masyarakat yang harmonis dan adil. Bukan untuk memperkuat pemisahan, tetapi untuk mencari persamaan dan menghargai perbedaan. Dalam semangat keadilan sosial, mari bersama-sama menciptakan dunia yang lebih baik, di mana toleransi, pengertian, dan saling menghargai menjadi pilar-pilar utama dalam kehidupan beragama kita. Dengan demikian, kita dapat meraih impian kita untuk hidup dalam masyarakat yang damai, sejahtera, dan harmonis, di tengah keberagaman yang indah.

 

Baca juga: Kisah Hikmah dari Kendi yang Bocor

 

Waallahu A'alam Bisshowab

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp