Larangan-larangan bagi Wanita Haid dan Nifas dalam Islam

By. Dewi Savitri - 01 Aug 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Dalam Islam, ada beberapa jenis darah yang keluar dari alat kelamin perempuan, yaitu darah haid, darah nifas, dan darah istihadhah. Ketiga jenis darah ini memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda, termasuk dalam kategori hadats besar. Ketika seorang perempuan selesai dari masa haid atau nifas, ia harus bersuci dengan mandi janabat untuk menghilangkan hadats besar.

 

Baca Juga: 5 Hadis Tentang Larangan Pria Gunakan Emas dalam Islam

 

Namun, selama dalam masa haid atau nifas, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan, sebagaimana diterangkan dalam Matan Taqrib karya Syekh Abu Syuja’. Berikut adalah larangan-larangan yang harus dihindari oleh perempuan yang sedang haid atau nifas:

 

1. Shalat

 

Muslimah yang sedang dalam masa haid atau nifas tidak diperbolehkan untuk melaksanakan shalat. Ketika darah haid atau nifas telah berhenti dan perempuan tersebut sudah bersuci, maka dia harus segera menunaikan shalat pada waktu yang ditentukan.

 

2. Puasa

Perempuan yang sedang mengalami menstruasi atau nifas tidak boleh berpuasa sampai dia sudah suci. Setelah suci, jika dia telah meninggalkan puasa wajib, maka harus menggantinya sebanyak hari yang ditinggalkan.

 

3. Membaca Al-Quran

 

Selama masa haid atau nifas, perempuan dilarang membaca Al-Quran. Jika ingin mengingatkan ayat atau dzikir, dia dapat melakukannya tanpa membaca Al-Quran secara langsung.

 

4. Memegang dan membawa mushaf

 

Perempuan yang sedang haid atau nifas juga dilarang memegang atau membawa mushaf Al-Quran, seperti halnya bagi orang yang berhadats kecil dalam Mazhab Syafi’i.

 

Baca Juga: Hukum Menggendong Anak saat Shalat?

 

5. Berdiam di masjid

 

Perempuan yang sedang dalam masa haid atau nifas tidak boleh berdiam di dalam masjid. Larangan ini juga berlaku bagi orang yang berhadats besar (junub). Jika darah yang keluar dikhawatirkan akan menetes di area masjid, maka lewat di dalam masjid juga dilarang.

 

6. Thawaf

 

Perempuan yang sedang haid atau nifas tidak diperbolehkan untuk melakukan thawaf di Baitullah. Thawaf memerlukan kesucian seperti shalat. Jika seseorang ingin berbicara saat thawaf, hendaknya mengucapkan hal-hal yang baik.

 

7. Melakukan Hubungan Suami Isteri atau Bersetubuh

 

Selama dalam masa haid atau nifas, perempuan dilarang untuk melakukan hubungan suami istri atau hanya bermain-main (istimta’) di antara pusar dan lutut. Larangan ini berlaku hingga masa menstruasi atau nifas berakhir.

 

Larangan-larangan ini bertujuan untuk menjaga kesucian dan ketakwaan dalam beribadah. Ketika masa haid atau nifas berakhir dan perempuan tersebut telah bersuci, dia dapat melaksanakan ibadah kembali. Bagi perempuan yang dalam masa istihadhah, dia tetap diperbolehkan untuk melaksanakan salat dan puasa. Semoga artikel ini memberikan pemahaman yang jelas tentang larangan-larangan saat haid dan nifas dalam Islam.

 

Baca Juga: Ini Dia Hukum Mewarnai Rambut dalam Islam

 

Sekian pembahasan Batemuri Tour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di batemuritour.cs@gmail.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp