Jangan Menunda-Nunda Pekerjaan: Mengambil Pelajaran dari Masa Lalu dan Ketidakpastian Masa Depan

By. Darma Taujiharrahman - 08 Aug 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com - Keberhasilan dalam menjalani kehidupan ditentukan oleh sejauh mana kita mampu mengelola waktu dan melakukan tugas dengan efektif. Namun, seringkali kita terjebak dalam kebiasaan menunda-nunda pekerjaan, mengharapkan bahwa waktu akan terus memberi kesempatan. Namun, pesan penting dalam Al-Quran dan ajaran Nabi Muhammad mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam sikap menunda-nunda ini.

 

1. Masa Lalu dan Masa Depan

Masa lalu adalah bagian dari sejarah yang tidak akan pernah terulang. Kita tidak memiliki kontrol atas apa yang telah terjadi. Di sisi lain, masa depan juga dipenuhi dengan ketidakpastian. Tidak ada yang bisa memastikan apa yang akan terjadi besok. Allah menegaskan dalam Quran surah Luqman ayat 34 bahwa hanya Allah yang Maha Mengetahui tentang hal ini. Kita tidak bisa mengandalkan masa depan yang belum terjadi dengan pasti.

وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ 

 

Artinya: "Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dia kerjakan besok. (Begitu pula,) tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti."

 

2. Pelajaran dari Hadist dan Ajaran Nabi Muhammad

Nabi Muhammad adalah panutan dalam menjalani kehidupan, dan beliau telah memberikan ajaran yang berharga mengenai pentingnya menghargai waktu dan tidak menunda-nunda pekerjaan. Dalam Hadist, beliau mengajarkan untuk memanfaatkan lima perkara sebelum lima perkara: masa muda sebelum tua, masa sehat sebelum sakit, masa kaya sebelum miskin, masa luang sebelum sibuk, dan hidup sebelum kematian.

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ


Artinya “Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara, yaitu masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu.”

 

Ajaran ini menyoroti nilai dari setiap fase dalam hidup dan perlunya memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Menunda-nunda pekerjaan hanya akan mengakibatkan hilangnya peluang berharga yang mungkin tidak akan kembali.

 

3. Pentingnya Menghindari Penundaan Dalam Ibadah

Salah satu aspek penting dari pesan ini adalah menerapkan ketidakcukupan waktu pada ibadah. Sholat, haji, dan umrah adalah ibadah yang memiliki batas waktu tertentu dan penting untuk dilakukan dengan tulus dan konsisten. Menunda-nunda ibadah ini bisa mengakibatkan hilangnya kesempatan beribadah, yang kemungkinan tidak akan bisa diperoleh kembali.

 

Dalam ajaran Islam, ibadah merupakan bentuk hubungan yang mendalam antara manusia dan Allah. Oleh karena itu, menghargai dan melaksanakan ibadah pada waktunya adalah bentuk ketaatan yang penting.

 

Pesan untuk tidak menunda-nunda pekerjaan, terutama dalam konteks ibadah, sangatlah penting. Kita harus mengambil pelajaran dari masa lalu yang tidak bisa diulang dan mengakui ketidakpastian masa depan. Ajaran agama Islam mengingatkan kita untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, menghargai setiap fase dalam hidup, dan melaksanakan ibadah dengan tulus dan konsisten.

 

Dengan menginternalisasi pesan ini, kita dapat menjalani hidup dengan lebih bertanggung jawab dan berarti, menjauhkan diri dari sikap menunda-nunda yang hanya akan menghambat perkembangan diri dan koneksi spiritual kita.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp