Batemuritour.com-Bulan Safar adalah bulan kedua setelah bulan Muharram dalam kalender Islam atau kalender hijriah. Secara bahasa, safar artinya kosong dalam bahasa Arab. Hal ini juga mengacu pada era Pra-Islam di mana banyak rumah-rumah kosong karena orang-orang keluar untuk mengumpulkan makanan.
Ternyata makna kata ini juga menjelaskan kebiasaan orang-orang Arab jahiliah hingga menyebut bulan Safar sebagai bulan yang sial.
Sebelum Islam datang, orang-orang Arab jahiliah percaya bahwa kata safar diambil dari nama suatu jenis penyakit. Penyakit ini disebut merupakan salah satu penyakit yang bersarang di dalam perut akibat adanya sejenis ular yang berbahaya.
Hal inilah yang membuat para Arab jahiliah menganggap bulan Safar sebagai bulan yang penuh dengan keburukan. Mereka bahkan menganggap bulan Safar adalan bulan di mana Allah menurunkan hukuman kepada manusia.
Baca juga :
Para ulama terdahulu sependapat bahwa Allah SWT banyak menurunkan musibah pada Rabu terakhir bulan Safar.
Ulama ahli ma’rifat juga menyebutkan bahwa di setiap tahun akan turun 320.000 bala, yang semuanya diturunkan pada hari Rabu terakhir bulan Safar.
Dengan situasi seperti itu membuat hari tersebut disebut sebagai Yaumi Nahsin Musta’mir atau hari yang paling sulit di setiap tahun.
Namun, itu bukan alasan untuk menganggap bulan Safar adalah bulan sial. Justru sebaliknya, umat Islam harus menganggap bahwa pada bulan Safar Allah SWT sedang memberikan ujian besar kepada umat-Nya.
Selain itu, baik di dalam Al-Qur'an ataupun hadis, diterangkan bahwa Allah SWT melarang umat-Nya untuk mengkhususkan hari atau bulan tertentu sebagai sesuatu yang dianggap kesialan, termasuk bulan Safar.
Maka ketika musibah dianggap ujian, setiap orang akan berusaha melewatinya dengan sebaik mungkin agar mendapat nilai yang baik.
Terdapat beberapa keutamaan bulan Safar yang harus diketahui oleh umat Islam, yakni:
1. Memperkuat Keimanan
Umat Islam meyakini bahwa bulan Safar sama seperti bulan-bulan lain sehingga diharapkan untuk selalu melakukan ibadah dan amalan saleh yang dicintai oleh Allah SWT.
Ini akan memperkuat keimanan karena tidak mempercayai bulan Safar merupakan bulan sial karena segala sesuatu hanya terjadi atas izin Allah SWT.
Baca juga :
Dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:
وَاِنْ يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗ ٓاِلَّا هُوَ ۚوَاِنْ يُّرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلَا رَاۤدَّ لِفَضْلِهٖۗ يُصِيْبُ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ ۗوَهُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Artinya: “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(QS Yunus: 107).
2. Yakin Akan Ketetapan Allah SWT
Ini adalah bentuk keimanan kepada qada dan qadar dari Allah SWT. Sebab dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَنَآ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَنَاۚ هُوَ مَوْلٰىنَا وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
Artinya: “Katakanlah, ’Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.”
(QS At-Taubah: 51).
3. Meningkatkan Rasa Takwa dan Tawakal
Dengan menyadari bahwa segala sesuatu adalah kehendak Allah SWT, maka ketakwaan seseorang juga akan meningkat.
Umat Islam diharapkan akan semakin rajin beribadah, seperti menambah kekhusyukan saat shalat wajib, menambah shalat sunnah karena ingin mendapat ridho Allah SWT.
Baca juga :
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com