Batemuritour.com-Dalam bahasa sosiologi, manusia itu disebut zoon politicon, artinya, keberadaan manusia itu harus dengan adanya orang lain.
Dalam konsep tersebut berarti manusia itu sangat membutuhkan adanya orang lain dalam kehidupannya. Maka, salah satu bahasan akhlak mulia adalah ta'awun yang uraiannya sebagai berikut.
Pengertian Ta’awun
Kata ta'awun berasal dari bahasa Arab yang berarti saling membantu, saling menolong. Menurut istilah ta'awun adalah sikap atau perilaku membantu orang lain.
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, sehingga membutuhkan uluran bantuan dari orang lain. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya manusia perlu bantuan dari orang lain dengan saling menolong.
Dalil Tentang Perintah Ta'awun
Dalil naqli yang berasal dari al-Qur'an dan hadis yang menjadi dasar dari pelaksanaan ta'awun salah satunya terdapat dalam al-Qur'an surah ke 5, Al-Maidah ayat 2:
ۘ وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ
Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya.
(Q.S Al-Maidah : 2 )
Baca juga:
Secara nalar jelas sekali bahwa manusia adalah makhluk sosial yang pasti membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka manusia harus saling menolong untuk memenuhi hajatnya itu.
Islam mengarahkan tujuan dan bentuk tolong menolong itu dalam kebaikan, dalam segala perkara yang baik, bermanfaat yang diizini oleh Allah Swt. serta dalam ketakwaan. Artinya, tolong menolong itu didasarkan atas iman, kebenaran dan guna mendapatkan ridha Allah Swt.
Tolong menolong ditujukan kepada semua manusia, tidak harus dengan sesama muslim saja, dalam seluruh aspek kehidupan. Namun, jika dengan non muslim, harus dibatasi, tidak ada kerjasama, tolong menolong dalam hal akidah dan ibadah.
Baca juga :
Allah Swt. telah membagi rahmat-Nya kepada hamba-Nya berdasarkan kekuasaan dan kebijaksanaan-Nya. Allah Swt. melebihkan sebahagian satu dengan yang lain, itu merupakan kebijaksanaan Allah, yang mempunyai tujuan tertentu. Hal ini ditegaskan dalam Al Qur an surah ke 43, Az–Zukhruf ayat 32
أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَتَ رَبِّكَ ۚ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَٰتٍ لِّيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
Artinya: Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.
(Q.S Az–Zukhruf : 32)
Dari ayat di atas secara jelas dapat dipahami, bahwa Allah Swt. memberikan karunia yang berbeda, bentuk dan tingkatannya. Itu bertujuan agar manusia dapat saling memanfaatkan, dalam bentuk kerjasama. Seiring dengan keadaan manusia itu sangat terbatas. baik dalam penguasaan ilmu atau kondisi lainnya, manusia sebagai makhluk yang lemah harus saling membantu dalam memenuhi hajat hidupnya.
Baca juga :
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com