batemuritour.com - Hai sobat Annabil, sebagai seorang muslim pasti sudah tau amalan mudah dan mempunyai banyak keutamaan yang lain dan tidak bukan adalah “Bacaan Syahadat”.
Ada beberapa fakta yang perlu sobat Annabil ketahui yaitu tentang perbedaan konteks dari bacaan syahadat saat masuk Islam dengan bacaan syahadat dalam Azan ataupun Sholat.
Baca juga: 3 Keutamaan Dalam Mengamalkan Syahadat, Nomor 3 Bikin Kaget
Perbedaan bacaan syahadat baik dalam kebutuhan masuk islam, sholat ataupun azan tidaklah terletak pada ketentuan tekstual, namun lebih terfokus pada posisi kan konteks serta konsekwensi yang berlaku dari bacaan tersebut.
Bacaan syahadat berlafal:
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
yang artinya: “Aku bersaksi, sungguh tidak ada Tuhan selain Allah dan Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.”
Syahadat Masuk Islam
Asyhadu dalam bahasa memiliki arti ikrar kesaksian, yang arti implisitnya adalah pengakuan diri telah mengerti, mempercayai dalam hati, dan menerima kepercayaan itu serta menyampaikannya kepada orang lain.
Bacaan syahadat masuk Islam tidak terbatas pada suatu ucapan yang keluar dari mulut semata, namun juga memiliki konsekwensi yang mendalam dalam wujud keteguhaan hati dan kepercayaan atas kenyataan dan kebenaran ini.
Pasalnya dulu kaum kafir di Makkah banyak yang dalam hatinya mengetahui dan meyakini bahwa Nabi Muhammad tidak mungkin berbohong, namun ia tak bisa menerima kenyataan bahwa beliau diangkat menjadi nabi, sehingga tak mau tunduk dan bersyahadat.
Baca juga: Beda Tauhid Rububiyah dan Tahuid Uluhiyah, ini Penjelasannya
Syahadat ketika hendak memasuki agama Islam diharuskan dibaca secara urut, berkesinambungan menggunakan bahasa Arab dengan memahami artinya. Tidak diperbolehkan menghilangkan lafal asyhadu karena kondisi ini adalah suatu wujud ikrar atau kesaksian.
Hikmah dari syahadat masuk Islam adalah status mukalaf bagi seorang pemeluk agama Islam untuk mentaati seluruh perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-larangannya.
Syahadat dalam Azan
Berbeda dengan syahadat masuk Islam, dalam adzan syahadat memiliki hikmah lain yang lebih berfokus pada dakwah kepada umat manusia dan merupakan ibadah sunnah. Dalam adzan, lafal syahadat dipisahkan tanpa menggunakan wawu ‘athaf.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
Syahadat dalam Shalat
Dalam shalat, syahadat merupakan rukun yang dibaca pada tasyahud awal dan tasyahud akhir. Dalam sholat kata asyhadu boleh dilakukan satu kali atau diawal bacaan seperti.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
walaupun demikian, lebih baik bacaan asyhadu untuk dibaca dua kali sebagaimana pada syahadat masuk Islam. Dalam hal ini, bacaan syahadat merupakan bagian dari rukun shalat yang wajib dibaca sebagai bagian dari melaksanakan ibadah shalat.
Baca juga: Syahadat, Amalan Pertama Seorang Muslim