Sebagai seorang muslim yang beriman kepada Allah SWT, tawakal menjadi suatu sikap yang khas untuk diamalkan. Tawakal merupakan suatu sikap yang memiliki pengertian untuk menyerahkan segala urusan kepada kebijakan Allah SWT.
Sebagaimana dijelaskan pada tauhid rububiyah dimana seorang muslim memiliki kewajiban untuk iman dan percaya bahwa segala urusan di dunia ini adalah kuasa Allah SWT.
Baca juga: Arti dan Hikmah Bertaqwa Kepada Allah
Allah SWT dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 173 menyampaikan pesan kepada hamba-Nya yang berisikan kisah Abu Sufyan dalam peperangan melawan kaum musyrikin "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu (Abu Sufyan), karena itu takutlah kepada mereka", maka perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.
Sikap tersebut dijelaskan sebagai suatu sikap tawakal yaitu dengan mempercayakan urusan yang bahkan berkaitan dengan nyawanya kepada Allah SWT. Sehingga mereka dapat memenangkan peperangan tersebut dan dijelaskan pada Ali Imran ayat 174 “Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia (yang besar) dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.”
Baca juga: Syarat Bertaubat Seorang Muslim
Dari sikap tawakal yang dicontohkan oleh Abu Sufyan telah membuktikan bahwa kuasa Allah adalah mutlak dan manusia memiliki kewajiban untuk selalu bertawakal kepada Allah SWT.
Berikut ini beberapa hikmah lain yang dijanjikan Allah SWT kepada umat muslim yang disampaikan dalam al-Quran:
Dicintai oleh Allah
Allah menjanjikan cinta-Nya kepada hamba yang senantiasa bertawakal kepada-Nya, sebagaimana dalam al-Quran surat Ali Imran 159
فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
"Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.
Diberi Balasan Surga".
Surga merupakan sebaik-baiknya tempat kembali bagi seluruh makhluk di bumi. Dengan bertawakal Allah SWT menyampaikan firman dalam Al-Ankabut ayat 58:
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ نِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَۖ
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan.
Diberi Kecukupan dan Ketenangan
Banyak manusia berpendapat bahwa kecukupan dan ketenangan hanya dapat diraih dengan harta. Maka ketahuilah bahwa Allah menjanjikan ketenangan dan kecukupan bagi hamba-Nya yang percaya, yakin dan mau bertawakal kepada-Nya.
Janji tersebut disampaikan pada al-Quran surat Ath-Thalaq ayat 3.
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
"Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu".
Baca juga: Arti Syahadat dalam Hukum Positif, Syahadat Untuk Saksi