Batemuritour.com-Era milenial merupakan tantangan tersendiri dalam mendakwahkan Islam rahmatan li al-‘alamin, di mana masyarakat sangat bergantung kepada informasi yang bersifat instan mulai dari kalangan remaja sampai orang dewasa bisa mengakses informasi dengan begitu cepat dari belahan dunia yang lain.
Tentunya hal ini, tentunya sangat berpengaruh pada pola pikir dan pola perilaku masyarakat, sehingga masyarakat semakin mudah mendapatkan materi-materi dakwah.
Oleh karenanya, dalam mewujudkan misi dakwah yang sangat luhur ini, para aktivis dakwah akan berhadapan dengan tantangan dunia global, sebab masyarakat saat ini sudah sangat kritis dan selektif, termasuk kritis dan selektif dalam menerima materi-materi dakwah, mereka terkadang mempertanyakan apakah materi-materi dakwah tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka atau tidak?
Baca juga :
Bahkan, tidak jarang para mustami’ (khususnya pada acara pengajian) menitipkan pesan-pesan khusus kepada mubalignya, misalnya; pesan untuk menyelipkan humor.
Jadi tidak mengherankan jika ada mubalig yang mempertanyakan eksistensi dirinya apakah selaku aktivis dakwah, atau apakah dia seorang mubalig, atau pelawak”?. Bahkan kecepatan akses informasi dalam keadaan tertentu dapat mengalahkan peran ustadz, penceramah, muballig, bahkan mengalahkan kitab-kitab warisan ulama Islam yang sudah dikaji berabad-abad.
Para da’i dipaksa oleh situasi untuk mengimbangi kebutuhan masyarakat muslim milenial terkhusus di perkotaan. Namun, untuk daerah daerah tertentu yang masih menjadikan Kyai sebagai figur dan sumber informasi keagamaan Islam dan dengan doktrin ikram al-asatidz (memuliakan guru) atau ṣuhbatu al-ustadz (bergaul dengan guru), kegiatan dakwah masih bisa berjalan secara konvensional.
Baca juga:
Dunia digital berbasis koneksi global atau internet merupakan kemajuan sekaligus tantangan terhadap kehandalan teknologi konvensional. Dahulu berita atau informasi bisa didapatkan dari media cetak seperti koran, buletin, majalah, dan lainnya.
Sekarang hal itu mulai ditinggalkan. Sekarang orang-orang lebih akrab dengan gawai-gawai, terlebih di kalangan remaja tak terkecuali para pelajar mulai tingkat paling rendah sampai perguruan tinggi, mereka menghabiskan waktunya untuk berselancar di dunia maya.
Fenomena lalu lintas informasi dan pemberitaan di sosial media menjadi bagian tak terpisahkan dari kemajuan abad milenial. Bagi seorang muslim milenial hal tersebut bisa dijadikan sarana menyampaikan pesan Islam yang kemudian disebut Dakwah Islamiyah yang sangat efektif.
Jika dahulu Dakwah Islamiyah dilakukan secara lisan lewat khutbah, ceramah, kuliah, diskusi, dan sejenisnya. Sekarang ujung jari menjadi sarana dakwah yang paling efektif dan efsien.
Baca juga :
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com