Hukum Batalkan Sholat Karena Ragu, Apakah Boleh??

By. Dewi Savitri - 16 Aug 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Dalam agama Islam, shalat adalah ibadah yang menduduki posisi penting. Namun, ada situasi di mana seseorang mungkin merasa ragu atau tergoda untuk membatalkan shalat yang sedang dilakukan. Pandangan para ulama dalam hal ini bervariasi. Dalam artikel kali ini kita akan membahas hukum membatalkan shalat karena ragu dalam pandangan Islam.

 

Baca Juga: Hukum Menelan Air Liur Saat Puasa, Apakah Batal??

 

Ada beberapa pendapat mengenai hukum membatalkan sholat karena rasa ragu dalam islam. Beberapa pendapat tersebut yaitu:

 

1. Pendapat Pertama: Shalat Batal

 

Beberapa ulama, seperti al-Qadhi Abu Ya'la dan Imam As-Syafi'i, berpendapat bahwa jika seseorang merasa ragu atau memiliki niat untuk membatalkan shalat, maka shalat tersebut menjadi batal. Pandangan ini mengutamakan integritas niat dalam menjalankan ibadah.

 

2. Pendapat Kedua: Tergantung pada Keinginan Kuat

 

Pandangan lain yang dianut oleh ulama seperti Imam An-Nawawi adalah bahwa shalat tidak batal hanya karena adanya keraguan atau keinginan untuk membatalkannya. Mereka berpendapat bahwa keraguan tidak akan menghapuskan niat yang telah dipastikan sebelumnya. Artinya, keinginan untuk membatalkan shalat harus lebih kuat daripada sekadar keraguan.

 

3. Pendapat Ketiga: Shalat Tidak Batal

 

Ibnu Hamid al-Warraq, seorang ulama dari mazhab Hambali, berpendapat bahwa shalat tidak batal hanya karena adanya keraguan atau keinginan untuk membatalkannya. Menurutnya, keraguan tersebut muncul setelah niat yang telah dipastikan, sehingga keraguan itu sendiri tidak bisa membatalkan shalat.

 

Dalil-dalil Pendukung

 

Baca Juga: Mengenal Sujud Tilawah, Ini Dia Rukun & Syaratnya

 

1. Pernyataan Ibnu Mas'ud

 

Ibnu Mas'ud pernah menceritakan pengalamannya ketika shalat tahajud bersama Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Meskipun dia memiliki keinginan buruk saat shalat, Nabi tetap melanjutkan shalatnya. Ini menunjukkan bahwa keinginan untuk membatalkan shalat tidak langsung mengakibatkan pembatalan shalat.

 

2. Pernyataan Anas bin Malik

 

Saat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sakit dan tidak bisa keluar, dia membuka tirai kamar ketika sahabat-sahabatnya sedang shalat. Mereka ingin membatalkan shalat karena kebahagiaan melihat Nabi, namun mereka tetap melanjutkan shalatnya. Ini menunjukkan bahwa sebatas keinginan untuk membatalkan shalat tidak secara otomatis membatalkan shalat itu sendiri.

 

Dalam Islam, hukum membatalkan shalat karena ragu adalah topik yang sering di perbincangkan. Beberapa ulama berpendapat bahwa shalat bisa batal jika ada niat atau keinginan kuat untuk membatalkannya. Namun, pandangan lain menyatakan bahwa shalat tidak batal hanya karena adanya keraguan atau keinginan untuk membatalkannya. Perdebatan ini mencerminkan kompleksitas dalam memahami konsep niat dan ketetapan hati dalam menjalankan ibadah. Oleh karena itu, penting untuk merenungkan pandangan-pandangan ini dengan penuh pengertian dan mengedepankan rasa takwa dalam menjalankan ibadah.

 

Baca Juga: 3 Situasi yang Diperbolehkan Untuk Batalkan Sholat

 

Wallahu a'lam bisshowab

Sekian pembahasan Batemuri Tour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di batemuritour.cs@gmail.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp