Batemuritour.com-Perilaku israf merupakan salah satu perwujudan dari sikap ingkar terhadap nikmat Allah. Betapa tidak, Allah memberikan rezeki yang berupa harta, usia, kesempatan, dll. agar dipergunakan sesuai dengan manfaatnya dan dalam takaran yang wajar, tidak boleh berlebih-lebihan.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran :
وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا
Artinya : “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”
(QS. Al-Furqan [25]: 67)
Apabila melampaui manfaatnya dan takaran yang wajar, maka akan memunculkan ketidakseimbangan pada individu yang bersangkutan maupun lingkungan. Misalnya orang yang diberi kecukupan rezeki.
Maka rezeki yang dimilikinya tersebut harus digunakan sesuai dengan kebutuhan yang ada, bukan didasarkan kepada faktor kesenangan sehingga memicu perbuatan berlebih-lebihan. Yang paling mudah memahami permasalahan ini adalah dengan mencontohkan bagaimana seharusnya mengkonsumsi makanan. Kebutuhan asupan gizi dan nutrisi dalam tubuh manusia itu sudah ada ukurannya.
Baca juga :
Apabila asupan gizi dan nutrisi tersebut sudah terpenuhi sesuai dengan takarannya maka sebenarnya sudah cukup. Jika manusia mengkonsumsi makanan yang melebihi kebutuhan gizi dan nutrisi tubuhnya maka akan mengakibatkan munculnya berbagai penyakit.
Perilaku israf juga dapat memunculkan kecemburuan sosial yang dapat memicu kerawanan sosial. Sebagaimana diketahui bahwa di tengah-tengah kehidupan masyarakat, ada yang miskin, ada yang kaya, dsb. Apabila di lingkungan tersebut, ada perilaku dari si kaya yang berlebih-lebihan, maka akan membuat sakit hati bagi si miskin. Dari situ akan muncul sikap cemburu sosial.
Kecemburuan sosial ini, apabila tidak segera diatasi maka akan memunculkan kerawanan sosial yang berupa disintegrasi sosial yang ditandai dengan renggangnya hubungan antar anggota masyarakat. Kerenggangan hubungan sosial ini dapat memicu terjadinya konflik. Untuk itu hidup sederhana dan peduli terhadap lingkungan sangatlah penting.
Dalam kasus yang lain, Israf dapat menimbulkan perilaku rakus. Dari perilaku rakus ini akan memicu perilaku buruk lainnya, yaitu menghalalkan segala cara untuk memenuhi kerakusannya itu. Perilaku menghalalkan segala cara ini akan menimbulkan permasalahan sosial yaitu hilangnya kepedulian sosial.
Orang akan acuh-tak acuh atau tidak mempedulikan terhadap keadaan lingkungan sosial di mana dia hidup. Apabila harta yang dimilikinya habis, maka orang yang terbiasa berlebih lebihan akan melakukan apapun, tidak mempedulikan norma-norma sosial, hukum, dan agama, yang terpenting adalah mendapatkan harta untuk memenuhi kesenangannya.
Baca juga :
Upaya Menghindari Sikap Israf
Rasulullah melarang umatnya berpuasa terus-menerus, melarang shalat di sebagian besar waktu malam kecuali pada sepuluh hari akhir bulan Ramadhan, melarang membujang bagi yang mampu menikah, atau melarang orang yang meninggalkan makan daging.
Islam mengajarkan sifat kebersahajaan (iffah), setiap muslim dilarang mengikuti ajakan nafsu atau panggilan syahwat. Nafsu harus dikendalikan, sederhanakan dan tundukkan nafsu dengan akal sehat. Sebagian besar keburukan itu disebabkan oleh tidak mampunya seseorang dalam mengendalikan nafsunya. Janganlah ataupun melampaui batas. Orang yang memiliki sikap sederhana maka tidak akan melakukan sesuatu yang melebihi kewajaran, karena akan merendahkan diri sendiri baik di hadapan Allah atau sesama manusia.
Kehidupan setiap muslim tidak terlepas dari interaksi dengan sesama. Islam mengajarkan sikap sepadan (musawah). Ajaran ini memiliki tujuan untuk menciptakan rasa kesejajaran, persamaan dan kebersamaan serta penghargaan terhadap sesama manusia sebagai makhluk Tuhan. Sikap sepadan akan menempatkan manusia pada posisi yang sejajar, sehingga akan menyadarkan setiap orang untuk memberikan yang terbaik.
Sikap ini akan menjadi jalan baru bagi sesama manusia untuk melakukan kebajikan yang sesuai dengan ketentuan dan bermanfaat bagi kemaslahatan bersama. Sesungguhnya sikap bersahaja dan sepadan akan dapat mengendalikan setiap muslim dari sikap melampaui batas (Israf).
Baca juga :
Waallahu A'alam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com