batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Dalam keseharian umat Islam, terdapat perhatian terhadap waktu-waktu tertentu yang memiliki nilai dan makna spiritual. Salah satunya adalah waktu setelah shalat maghrib. Namun, ada pertanyaan yang sering muncul: Apakah tidur setelah maghrib diperbolehkan dalam Islam? Artikel ini akan membahas pandangan dan larangan tidur setelah shalat maghrib dalam Islam berdasarkan pandangan ulama dan dalil-dalil yang relevan.
Baca Juga: Tidur Hingga Tinggalkan Sholat? Ini Dia Hukumnya!!
Di beberapa masyarakat, tidur setelah maghrib tidaklah lazim. Banyak orang lebih cenderung tidur setelah shalat Isya. Ini karena biasanya setelah maghrib, orang masih aktif menjalani aktivitas mereka. Di banyak tempat, waktu maghrib sering menjadi aktivitas pulang ke rumah dari pekerjaan atau menjalani rutinitas sehari-hari.
Di berbagai negara, termasuk di negara-negara Arab, sebagian besar orang belum merasa mengantuk yang berat ketika masuk waktu maghrib. Ini terkait dengan fakta bahwa ini masih di awal malam dan banyak orang masih sibuk dengan aktivitas mereka. Namun, dengan berjalannya waktu, serangan rasa kantuk pasti akan muncul, terutama bagi mereka yang sudah lelah setelah menjalani aktivitas harian.
Pandangan Islam tentang Tidur Setelah Maghrib
Dalam Islam, ada pandangan yang memandang tidur setelah shalat maghrib sebagai sesuatu yang tidak disukai. Namun, tidak ada larangan yang tegas terkait hal ini. Dalil-dalil yang digunakan untuk menjelaskan pandangan ini adalah sebagai berikut:
1. Hadits Abu Barzah
Dalam hadits ini, Rasulullah SAW tidak menyukai tidur sebelum waktu Isya dan berbicara setelah Isya. Meskipun hadits ini dianggap lemah, namun memberikan pandangan tentang pentingnya menjaga waktu antara maghrib dan Isya untuk beraktivitas atau beribadah. (Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Baca Juga: Bolehkah Baca Bacaan Sholat dalam Hati? Ini Dia Hukumnya!!
2. Hadits Aisyah
Meskipun hadits ini dianggap dhaif (lemah), tetapi tetap memiliki relevansi dalam konteks perbuatan keutamaan (fadha'il al-a'mal). Dalam hadits ini dijelaskan bahwa tidur setelah asar membuat seseorang kehilangan akalnya. Oleh karena itu, sebaiknya tidak menjadikan tidur setelah maghrib sebagai kebiasaan. (HR Ad-Dailami)
Tidur setelah shalat maghrib bukanlah suatu larangan yang mutlak. Meskipun tidak disukai, namun tidur setelah maghrib tidak dianggap haram. Dalam konteks hukum duniawi, tidur setelah maghrib diberikan status "mubah," yang berarti boleh dilakukan.
Oleh karena itu, bagi mereka yang merasa sangat mengantuk dan membutuhkan istirahat, tidur setelah shalat maghrib tidak dilarang secara hukum. Namun, sebaiknya tetap diusahakan untuk tetap terjaga dan tidak melewatkan waktu shalat Isya. Jika memang ada kebutuhan, meminta seseorang untuk membangunkan pada waktu shalat Isya bisa menjadi solusi agar kewajiban ibadah tetap terpenuhi.
Tidur setelah shalat maghrib dalam Islam bukanlah suatu larangan yang mutlak. Meskipun tidak disukai, namun tidur setelah maghrib tidak dianggap haram. Islam menekankan pentingnya menjaga waktu-waktu ibadah dan memaksimalkan ibadah pada waktu-waktu yang utama. Oleh karena itu, sebaiknya menjaga keseimbangan antara istirahat dan kewajiban ibadah, terutama menjaga shalat Isya agar tidak terlewatkan.
Baca Juga: Salah Paham, Ini Dia Hukum Tidur Setelah Ashar yang Sebenarnya
Wallahu A'lamu Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com