Batemuritour.com-Pulau Papua merupakan wilayah pertemuan dua lempeng benua yang membuat kawasan ini memiliki keragaman alam yang begitu mempesona. Mulai dari ragam potensi flora, fauna, sampai panorama alam yang hingga saat ini masih tersimpan dan belum teridentifikasi.
Taman Nasional Teluk Cendrawasih juga dikenal dengan singkatan TNTC. Kawasan alam ini merupakan salah satu taman nasional yang berada di Papua. Luasnya yang mencapai 1.453.500 hektar menjadikan kawasan ini sebagai salah satu taman nasional terluas di Indonesia dibawah TN Lorentz.
Dengan pesona yang dimiliki tersebut, TN Teluk Cenderawasih juga memiliki berbagai spot yang menjadi destinasi wisata. Meskipun begitu berbagai ancaman juga kerap menghantui keberlangsungan kawasan konservasi ini.
Area taman nasional ini berbatasan dengan Desa Manci, Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari dan perairan laut Kabupaten Yapen Waropen. Pada bagian selatan berbatasan dengan daratan pulau induk Papua.
Baca juga :
TN Teluk Cendrawasih pada sisi timur berbatasan dengan kampung Sima, Distrik Yaur, Kabupaten Nabire dan Kabupaten Yapen Waropen. Adapun di bagian barat berbatasan langsung dengan pulau induk Papua. Kondisi topografi TNTC umumnya berbukit, bergunung-gunung, dan di beberapa bagian landai, curam, dan terjal.
Pengelolaan taman nasional ini dilakukan oleh Balai Besar Taman Nasional Cendrawasih dengan menerapkan sistem zonasi. Pembagian tersebut antara lain zona inti, zona pelindung, zona pemanfaatan terbatas, dan juga zona penyangga.
Zona inti ditujukan untuk area perlindungan ketat dan menjadi habitat pelestarian spesies langka yang terancam keberlangsungannya.
Baca juga :
Zona pelindung berfungsi untuk melindungi zona inti dengan mengelilingi zona tersebut agar terhindar dari kegiatan-kegiatan pada zona setelahnya.
Taman nasional ini juga sangat kaya akan jenis burung atau aves. Beberapa diantaranya adalah burung gosong (Megapodius freicinet), burung undan australia (Pelicanus conspicillatus), junai mas (Chaloenas nicobarica), bangau kuntul (Egretta spp.), camar laut (Sterna sp.), dan dara laut (Ducula sp.).
Tidak hanya itu saja, TNTC juga terkenal dengan kekayaan spesies penyu, bahkan beberapa lokasi di taman nasional ini menjadi tempat penyu bertelur. Beberapa spesies penyu antara lain penyu hijau (Chelonia mydas), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu lekang (Lephidochelys olivacea).
TNTC juga terkenal dengan potensi ikannya yang begitu berlimpah. Diketahui ada lebih dari 1.000 spesies ikan di kawasan ini, mulai dari jenis ikan perairan mangrove, ikan karang, ikan muara, ikan dan pelagis.
Hal yang paling menarik dari taman nasional ini adalah keanekaragaman terumbu karangnya yang tercatat sekitar 460 jenis. Beberapa diantaranya adalah karang lunak, blue coral, gargonians (Anthipathe ssp.), Favites, Acropora, Pascyseris spp., Montipora spp., Poccilopora, Porites, dan Hicedium clepantatus.
Meskipun memiliki luas lautan hingga 90 persen, namun Taman Nasional Teluk Cendrawasih juga menawarkan wisata sejarah dan budaya, tepatnya di dua pulau yaitu Pulau Misowaar dan Pulau Roon. Di Pulau Misowaar kamu bisa mengunjungi gua yang sudah ada semenjak zaman purbakala dan merupakan peninggalan etnis Wandau. Gua ini memiliki kedalaman air hingga 100 meter.
Baca juga :
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com