Bisa Jadi Kebahagiaan adalah Istidraj, Berikut Tanda-tanda yang harus Diwaspadai !

By. Siti Rahmawati - 24 Aug 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com-Ada banyak sekali tafsiran terhadap makna istidraj oleh para ahli tafsir. Istidraj secara sederhana dimaknai sebagai pemanjaan terhadap suatu kenikmatan agar terjerumus kepada kehinaan.

 

Pemanjaan ini terjadi secara berangsur-angsur, setapak demi setapak, dan didekatkan dengan azab dalam keadaan mereka tidak menyadarinya. Sama halnya dengan penjelasan Quraish Shihab, bahwa istidraj adalah memindahkan dari satu tahap ke tahap berikutnya, hingga mencapai puncak dengan jatuhnya siksa.

 

Seperti yang tertera dalam pengertiannya, tanda utama dari istidraj adalah ketika seseorang terus dibiarkan berbuat dosa tetapi terus diberikan kenikmatan oleh Allah SWT.

 

Dalam Surah Al-An'am ayat 44 dicontohkan mengenai istidraj. Yaitu ketika seseorang berbuat dosa akan ditambah kesenangannya supaya mereka lupa untuk memohon ampun kepada Allah SWT.

 

فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّىٰ إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ

 

Artinya: "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka. Sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa," 

(QS. Al-An'am: 44)

 

Baca juga :

 

Istidraj bisa terjadi dalam bentuk limpahan nikmat yang diduga kebaikan, atau merasa terhindar dari hukuman.

 

Padahal, ini merupakan pancingan untuk melakukan pelanggaran yang lebih besar, sehingga sanksi yang diterima juga lebih besar. Allah SWT membiarkan dan tidak disegerakan azabnya.

 

Sementara itu, menurut Al-Thabari, istidraj adalah tipuan halus kepada orang yang diberi tenggang waktu. Ia merasa bahwa yang memberikan tenggang waktu telah berbuat baik kepadanya, sehingga pada akhirnya ia terjerumus dalam hal yang tidak disenangi.

 

Kemudian, Wahbah al-Zuhaili menjelaskan istidraj adalah penahapan, artinya membawa turun seseorang dari satu tingkat ke tingkat selanjutnya, karena ingin menjerumuskannya.

 

Maksud di sini, adalah Allah SWT akan mendekatkan azab kepada mereka secara bertahap dengan bentuk:

Pengabaian

Selalu diberi kesehatan

Ditambah kenikmatan

Intinya, menurut para mufasir, yang dimaksud dengan istidraj adalah pemberian sebuah nikmat untuk menjadikan seseorang lalai dan durhaka.

 

Tanda-tanda Istidraj

Setiap muslim harus waspada terhadap karunia Allah sedangkan masih selalu melanggar perintah-Nya. Karena, bisa jadi pemberian tersebut bukan sebuah kenikmatan melainkan Istidraj agar berpuas diri dalam kehanyutan murka-Nya kelak ketika di akhirat. Untuk itu, ini ciri-ciri istidraj yang perlu diketahui

 

1. Pekerjaan dan Rezeki di dunia Berjalan Lancar Meski Tak Ingat Allah

2. Sering Mendustakan Nikmat dan Ayat-Ayat Allah

3. Melakukan Maksiat Tetapi Malah Makin Banyak Kesenangan

3. Jarang Terkena Sakit

4. Hidup Sukses Meski Terus Berbuat Maksiat

5. Harta Semakin Melimpah Padahal Kikir Dan Boros

 

Baca juga:

 

Waallahu A'alam Bisshowab

 

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp