batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Dalam setiap hubungan pernikahan, aspek finansial menjadi salah satu hal penting yang memerlukan pembahasan terbuka. Keterbukaan mengenai keuangan menjadi landasan untuk membangun kerjasama yang baik dalam sebuah keluarga. Dalam konteks ini, peran suami sebagai tulang punggung keluarga yang membiayai istri dan anak-anak merupakan fitrah yang diakui. Sebagai seorang istri, memiliki kebebasan untuk memilih antara berkarir atau menjadi ibu rumah tangga. Namun, dalam semua hal ini, persetujuan suami memiliki bobot penting, karena fitrah wanita dalam ajaran Islam adalah di dalam rumah.

Baca Juga: 8 Adab Menasehati dengan Bijak dalam Islam

Tetapi, bagaimana jika suami meminjam uang dari istri? Bagaimana pandangan Islam tentang tindakan ini?

Menurut ajaran Islam, setelah menikah, suami memiliki kewajiban untuk menafkahi istri. Tanggung jawab ini mencakup baik aspek materi maupun emosional. Dalam Al-Quran, Allah SWT menjelaskan tentang kewajiban ini dalam surah Al-Baqarah ayat 233: "Dan kewajiban ayah (suami) memberi makan dan pakaian kepada para ibu (istri) dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya." Rasulullah SAW juga menegaskan pentingnya nafkah suami terhadap istri dalam hadits yang diriwayatkan oleh Muslim.

Oleh karena itu, menafkahi keluarga adalah kewajiban suami. Ini termasuk memberikan kehidupan layak bagi istri dan keluarga. Namun, dalam konteks pengelolaan uang dan harta, pendapat ulama mengenai uang istri adalah bahwa uang tersebut adalah hak pribadi istri. Oleh karena itu, jika suami hendak meminjam uang istri, sebaiknya mendapatkan izin terlebih dahulu. Restu istri dianggap sebagai keridhaan Allah SWT.

Namun, jika istri tidak memberikan izin, suami seharusnya tidak menggunakan uang istri tanpa izin. Islam memberikan hak penuh pada wanita terkait harta dan kekayaannya. Uang istri bukanlah sesuatu yang dapat diambil sembarangan oleh suami. Oleh karena itu, sebelum menggunakan uang istri, izin dan restu harus diperoleh terlebih dahulu.

Baca Juga: 3 Macam Kewajiban Suami pada Istri dalam Al-Quran dan Hadits

Tidak hanya itu, dalam Islam, istri juga memiliki hak untuk membantu suami dalam kondisi kesulitan finansial. Rumah tangga dalam pandangan Islam adalah sebuah perahu yang harus dijaga bersama agar tidak karam dalam kesulitan. Ini dinyatakan dalam Al-Quran surah An-Nisa: "Jika istri kamu dengan rela hati memberikan sebagian harta kepada kamu, maka makanlah itu dengan gembira."

Namun, jika istri lebih suka menghabiskan uangnya untuk bersedekah atau kegiatan baik lainnya, itu juga diperbolehkan dalam Islam. Seorang istri berhak mengelola hartanya sesuai kebijakannya, asalkan tetap memperhatikan kebutuhan keluarga. Nabi Muhammad SAW juga mendorong wanita untuk bersedekah dan beramal baik.

Namun, penting untuk ditekankan bahwa jika suami secara sembunyi-sembunyi mengambil uang istri tanpa izin, tindakan ini dianggap melanggar prinsip-prinsip Islam. Suami memiliki tanggung jawab utama untuk memberi nafkah dan bukan sebaliknya. Selain itu, harta istri adalah hak pribadi dan tidak boleh diambil tanpa izinnya.

Dalam Islam, prinsip saling menghormati, komunikasi terbuka, dan kerja sama dalam mengelola keuangan keluarga sangat ditekankan. Suami dan istri harus berusaha bersama untuk mencapai kesepakatan yang menghormati hak-hak dan kewajiban masing-masing. Dengan menjalankan prinsip-prinsip ini, keluarga dapat membangun hubungan yang harmonis dan seimbang dalam aspek finansial.

Baca Juga: Jadilah Anak Berbakti!! Ini Dia 7 Adab Kepada Orang Tua yang Harus Kamu Tau

Waallahu A'alam Bisshowab

Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com