Sejarah Baitul Maqdis dan Keistimewaannya Bagi Umat Muslim

By. Dewi Savitri - 30 Aug 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Baitul Maqdis, yang menjulang megah di tanah suci Yerusalem, adalah tempat yang diberkati oleh tiga agama besar yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi. Dalam kawasan ini, tanah yang suci ini mencerminkan keberagaman spiritual yang mengakar kuat. Baitul Maqdis juga memiliki sejumlah nama lain, seperti Masjidil Aqsha, Haikal Sulaiman, dan bahkan Sulaiman.

 

Baca Juga: Mengenal Masjid Nabawi di Madinah, Ini Dia Keistimewaannya

 

Sejarah Baitul Maqdis menempatkan kita dalam kisah yang menggiring kita pada warisan religius yang kaya. Tempat ini meliputi banyak kompleks bersejarah, seperti Dome of the Rock (Kubah Shakhrah) dan juga disebut sebagai Masjid Al-Qibli.

 

Bangunan megah Baitul Maqdis memiliki perjalanan sejarah yang menarik untuk dibahas. Pada masa lampau, wilayah ini pernah dikuasai oleh Islam, Kristen, dan Yahudi, yang berimplikasi pada peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah agama-agama tersebut.

 

Salah satu julukan Baitul Maqdis adalah Masjidil Aqsha, yang erat kaitannya dengan kompleks ini dalam Islam. Ini dibangun secara sederhana oleh Nabi Yakub (AS). Dalam hadis Rasulullah Muhammad SAW, disebutkan bahwa pembangunan Masjidil Aqsha dilakukan 40 tahun setelah Nabi Ibrahim (AS) membangun Ka'bah atau Masjidil Haram di Makkah, yang merupakan tempat ibadah pertama di bumi, yang diinisiasi oleh Nabi Adam (AS).

 

Proyek pembangunan ini dikendalikan oleh Nabi Sulaiman (AS) di Bukit Moriah. Di samping Nabi Sulaiman, banyak raja-raja turut membantu dalam pembangunan ini, dengan sekitar 150.000 pekerja yang aktif di siang hari, dan jin-jin yang bekerja pada malam hari atas perintah Nabi Sulaiman.

 

Ketika Baitul Maqdis akhirnya selesai, ukurannya sekitar 60 hasta panjang, 20 hasta lebar, dan 30 hasta tinggi. Namun, orang Yahudi kemudian menamakannya Haikal Sulaiman.

 

Meskipun sejatinya, Baitul Maqdis adalah Masjid yang didirikan oleh Nabi Sulaiman dengan nama Masjidil Aqsha. Namun, suku-suku Bani Israil terpecah dan berpaling dari agama tauhid mereka, kembali menyembah berhala seperti patung sapi dan patung ikan Nuh.

 

Pada tahun 539 SM, Haikal Sulaiman dihancurkan untuk pertama kalinya. Namun pada tahun 72 SM, Baitul Maqdis dibangun kembali. Kemudian, pada tahun 63 SM, seluruh Palestina jatuh ke tangan Romawi. Romawi kemudian menghancurkan Baitul Maqdis dan membangunnya kembali.

 

Baca Juga: Mengenal Masjid Quba, Masjid Bersejarah Umat Islam

 

Tahun 70 Masehi, umat Yahudi memberontak, namun pemberontakan tersebut diredam oleh tindakan kejam dari Romawi. Haikal Sulaiman dihancurkan kembali, dan yang tersisa hanya Dinding Ratapan, yang dikenal sebagai Al-Mabka.

 

Pada masa pemerintahan Islam, di bawah Umar bin Khattab, didirikan masjid terkenal di kompleks tersebut, yang sekarang dikenal sebagai Masjid Al-Aqsha atau Masjid Al-Qibli. Masjid ini didirikan di tempat yang dianggap keramat oleh umat Yahudi, tetapi tetap satu kompleks dengan Masjidil Aqsha.

 

Kemudian, pada masa Malik ibn Marwan, Masjid Umar diubah namanya menjadi Masjid Al-Aqsa, sebagai kenangan akan masjid-masjid yang didirikan oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Sulaiman. Masjid ini mengalami perbaikan dan perluasan pada masa kekuasaan Bani Seljuk.

 

Namun, pada tahun 1095 Masehi, sekitar 40.000 tentara Salib merebut Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsha. Umat Islam menghadapi penderitaan yang tak terkatakan saat anak-anak, perempuan, dan lelaki mereka dianiaya. Masjid ini diubah menjadi gereja yang disebut Tempilum Domini.

 

Pada tahun 1187 Masehi, Tentara Saladin merebut kembali Yerusalem, dan gereja itu kembali menjadi masjid. Namun, hingga tahun 1917, Baitul Maqdis terus menjadi sorotan, dengan upaya dari pihak Yahudi yang ingin membangun kembali Haikal Sulaiman dengan merobohkan Masjid Al-Aqsha, bahkan dengan menggali di sekitar masjid.

 

Pada tanggal 22 Agustus 1969, upaya merusak Masjid Al-Aqsha dilakukan oleh Michel Dennis William Rohem, seorang Yahudi dari Australia. Hingga hari ini, rencana penghancuran Masjid Al-Aqsha masih berlanjut, mengingat betapa pentingnya tempat ini dalam iman umat Islam, dan kepentingan pihak Yahudi untuk membangun kembali Haikal Sulaiman.

 

Baca Juga: Sejarah Masjid Qiblatain, Punya Dua Arah Kiblat?

 

Wallahu a’lam bish-shawab.

Sekian pembahasan Annabil kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp