Saksi Bisu Persebaran Islam, Inilah 3 Masjid Tertua Kota Semarang

By. Dewi Savitri - 11 Sep 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Kota Semarang, dengan sejarah panjangnya dalam penyebaran agama Islam di tanah Jawa, adalah saksi bisu perkembangan agama Islam di kota ini. Di tepi pantai yang strategis, agama Islam menyebar melalui gerbang perdagangan dan banyak meninggalkan masjid-masjid tua di Semarang. Masjid-masjid ini menjadi saksi bisu perjalanan panjang persebaran agama islam khususnya di Kota Semarang. Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang masjid-masjid bersejarah di Kota Semarang. Berikut adalah tiga masjid tertua yang penuh sejarah di Kota Semarang:

 

Baca Juga: 4 Perjalanan Ini Dianjurkan dalam Islam Lho, Yuk Simak!!

 

1. Masjid Agung Pekojan

 

Masjid Agung Pekojan, terletak di Jalan Petolongan Semarang, memiliki sejarah yang mencengangkan. Didirikan pada tahun 1309 Hijriah atau 1878 Masehi, masjid ini awalnya hanya sebuah mushola kecil. Namun, melalui perubahan yang dilakukan oleh sejumlah keturunan Pakistan, masjid ini menjadi besar dan indah seperti yang kita lihat saat ini.

 

Masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi, yang terakhir pada tahun 1975 - 1980. Salah satu ciri khasnya adalah mimbar kayu jati yang usianya diperkirakan sudah mencapai ratusan tahun. Di atas imam, terdapat ukiran bintang dan bulan sabit, yang merupakan simbol khas masjid zaman dahulu.

 

Selain menjadi tempat ibadah, kompleks masjid Agung Pekojan juga menjadi tempat pemakaman yang terawat dengan baik hingga saat ini.

 

2. Masjid Agung Kauman

 

Masjid Agung Kauman adalah salah satu monumen megah yang berdiri di depan alun-alun Kota Semarang. Menurut sejarah, masjid ini dibangun pada tahun 1170 Hijriah atau 1749 Masehi. Bagian masjid yang berdiri kokoh saat ini adalah yang didirikan oleh Adipati Suradimanggala, yang juga dikenal sebagai Kiai Terboyo.

 

Baca Juga: 5 Masjid Terunik di Dunia yang Cocok Untuk Wisata Religi

 

Arsitektur masjid ini disebut dengan konsep tektonika, yang mirip dengan struktur tumpang pada bangunan-bangunan pra-Islam di tanah Jawa. Dengan atap limas berlapis tiga yang memiliki arti filosofi iman, Islam, dan ikhsan, serta didukung oleh 36 pilar, masjid ini mencerminkan kekayaan arsitektur tradisional Jawa.

 

3. Masjid Layur (Masjid Menara)

 

Masjid Layur, atau dikenal juga sebagai Masjid Menara Kampung Melayu, berdiri di Jalan Layur Nomor 33, Kampung Melayu. Didirikan pada tahun 1802 oleh sejumlah saudagar dari Yaman, masjid ini merupakan penjaga kekayaan tradisi mereka.

 

Meskipun ukurannya kecil dan atapnya tertutup genting (berbeda dengan sirap yang digunakan pada masjid-masjid zaman dahulu), Masjid Layur tetap menjadi tempat ibadah yang kokoh dan terawat dengan baik hingga saat ini. Beberapa perubahan dilakukan oleh Yayasan Masjid, seperti penggantian atap ijuk menjadi atap genting, peningkatan pondasi lantai, dan penambahan ruang pengelola.

 

Baca Juga: 6 Rekomendasi Wisata Bersejarah di Kota Semarang

 

Dengan cinta dan dedikasi yang berlanjut, ketiga masjid tua ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga monumen berharga yang memancarkan keagungan sejarah dan warisan spiritual di Kota Semarang. Kunjungan Anda ke masjid-masjid ini akan membawa Anda dalam perjalanan yang mendalam ke dalam sejarah dan nilai-nilai yang diberikan oleh agama Islam di wilayah ini









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp