batemuritour.com - Ayat 7 dari Surat Al-Anbiya dalam Al-Quran mengandung pesan yang mendalam tentang pentingnya bertanya dalam menjalani perjalanan pencarian ilmu dan kebenaran. Ayat ini berbunyi, "Malu bertanya, sesat di jalan," dan merupakan pengingat kuat bagi kita tentang betapa pentingnya memahami bahwa kita tidak selalu memiliki semua jawaban.
وَمَآ اَرْسَلْنَا قَبْلَكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوْحِيْٓ اِلَيْهِمْ فَسْـَٔلُوْٓا اَهْلَ الذِّكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “Kami tidak mengutus sebelum engkau (Nabi Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka. Maka, bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui”.
Baca Juga: 4 Perjalanan Ini Dianjurkan dalam Islam Lho, Yuk Simak!!
Pesan dalam ayat ini mencerminkan prinsip-prinsip yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, pesan ini mengingatkan kita bahwa bertanya adalah jendela menuju pengetahuan. Ketika kita memiliki pertanyaan atau ketidakpastian, bertanya adalah langkah awal yang bijaksana untuk mendapatkan jawaban yang benar. Namun, seperti yang dinyatakan dalam ayat, kita juga harus memastikan bahwa kita bertanya pada orang yang tepat.
Dalam konteks ayat ini, Allah swt. memberikan petunjuk yang penting tentang kebenaran kenabian Nabi Muhammad SAW. Dalam menghadapi keraguan dan penolakan dari orang-orang kafir yang meragukan kenabian beliau, Allah memberikan arahan kepada Nabi untuk bertanya kepada orang yang berilmu. Ini adalah cara Allah untuk menegaskan bahwa para nabi adalah manusia, bukan malaikat, dan mereka dipilih oleh-Nya untuk menyampaikan wahyu kepada umat manusia.
Imam Abu Abdillah Syamsuddin al-Qurthubi, seorang ulama besar yang hidup pada abad ke-7 Hijriyah, menjelaskan dalam kitab tafsirnya bahwa ayat ini adalah jawaban atas keraguan orang-orang kafir yang meragukan kerasulannya. Ayat ini mengklarifikasi bahwa para rasul adalah manusia yang diberikan wahyu oleh Allah untuk membimbing umat mereka.
Lebih lanjut, Allah swt. menunjukkan bahwa sepanjang sejarah, Dia tidak pernah mengutus rasul yang bukan dari kalangan manusia biasa. Ini menegaskan bahwa kenabian adalah panggilan bagi manusia untuk menyebarkan pesan kebenaran dan keilahian kepada sesama manusia.
Ayat ini juga mengingatkan kita bahwa dalam pencarian ilmu dan kebenaran, kita harus merendahkan diri dan siap untuk bertanya kepada mereka yang memiliki pengetahuan lebih dalam tentang suatu masalah. Ini adalah sikap yang bijaksana, dan ketika kita tidak tahu sesuatu, kita harus mencari jawabannya dari sumber yang tepercaya.
Selain itu, dalam ayat-ayat lain dalam Al-Quran, Allah swt. juga menyuruh Nabi Muhammad untuk menyampaikan bahwa beliau adalah manusia, bukan malaikat. Ini adalah penegasan penting bahwa kenabian adalah tugas yang diberikan kepada manusia terpilih, bukan makhluk surgawi.
Ayat 7 dari Surat Al-Anbiya mengajarkan kita bahwa bertanya adalah langkah pertama dalam mengejar pengetahuan dan kebenaran. Namun, kita juga harus bijaksana dalam memilih orang yang tepat untuk bertanya. Pesan ini relevan dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam pencarian ilmu agama dan pemahaman akan kenabian Nabi Muhammad SAW. Ini adalah pengingat penting tentang kerendahan hati dalam pencarian ilmu dan pengetahuan.
Baca Juga: 5 Masjid Terunik di Dunia yang Cocok Untuk Wisata Religi
Wallahu A'lam Bisshowab
Sekian pembahasan Batemuritour kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com