Sejarah Damaskus: Kota Tertua di Wilayah Timur Tengah dan Kejayaan Islam

By. Darma Taujiharrahman - 22 Sep 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com - Damaskus, atau dalam bahasa Arab dikenal sebagai "Dimashq," adalah salah satu kota tertua di dunia yang memiliki sejarah panjang yang kaya dengan pengaruh budaya, politik, dan agama. Terletak di wilayah Timur Tengah, kota ini memiliki akar yang dalam dalam sejarah Islam dan telah menjadi pusat peradaban selama ribuan tahun.

 

Damaskus pertama kali didirikan pada abad ke-3 SM oleh penduduk asli Aram yang kemudian dikenal sebagai bangsa Aram. Kota ini memiliki posisi strategis sebagai pusat perdagangan di selatan Gurun Arab dan seiring waktu menjadi bagian dari berbagai kekaisaran, termasuk Kekaisaran Romawi dan Bizantium.

 

Baca juga:Ini Dia Hukum Bermusik dan Bernyanyi dalam Islam

 

Ketika Islam mulai menyebar pada abad ke-7 Masehi, Damaskus menjadi target penting bagi kaum Muslim. Pada tahun 636 Masehi, pasukan Islam di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab menaklukkan kota ini. Penaklukan Damaskus adalah salah satu momen penting dalam sejarah Islam karena mengukuhkan kedudukan Islam sebagai kekuatan besar di Timur Tengah.

 

Kejayaan Damaskus sebagai Ibukota Umayyah

Setelah penaklukan Damaskus oleh kaum Muslim, kota ini menjadi ibukota pertama dari Kekhalifahan Umayyah. Pada masa kekhalifahan Umayyah, Damaskus berkembang pesat dan menjadi salah satu pusat kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan seni terbesar di dunia Islam. Bangunan-bangunan monumental seperti Masjid Umayyah (Masjid Umawi) dan Istana Khilafah dibangun, mengukuhkan posisi Damaskus sebagai pusat peradaban Islam.

 

Selama periode Umayyah, Damaskus menjadi pusat intelektual dan budaya yang penting. Para ilmuwan, filsuf, dan penulis dari berbagai disiplin ilmu berkumpul di kota ini. Buku-buku dari Yunani, Persia, dan India diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, dan Damaskus berperan penting dalam penyebaran ilmu pengetahuan di dunia Islam.

 

Damaskus juga dikenal karena keragaman agama dan kebudayaannya. Selain sebagai pusat Islam, kota ini juga menjadi tempat ibadah bagi komunitas Kristen dan Yahudi. Berbagai kelompok agama hidup berdampingan dengan relatif damai di bawah kekuasaan Islam di Damaskus, menciptakan lingkungan yang toleran dan kaya budaya.

 

Perkembangan Damaskus

Seiring berjalannya waktu, kejayaan Damaskus melanjutkan ke berbagai periode sejarah. Selama masa Kesultanan Seljuk dan Kesultanan Ayyubiyah, kota ini terus menjadi pusat penting di dunia Islam. Namun, pada abad ke-16, Damaskus jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah.

 

Damaskus tetap menjadi ibukota Suriah hingga saat ini, dan meskipun telah mengalami banyak perubahan sepanjang sejarahnya, kota ini masih memancarkan pesona warisan budaya dan sejarah Islam yang luar biasa. Salah satu contoh yang paling terkenal adalah Jalan Straight, yang disebut dalam Al-Quran, dan masih ada hingga saat ini.

 

Baca juga: Bolehkah Mendonorkan Organ Tubuh? Ini Dia Hukumnya dalam Islam

 

Damaskus adalah salah satu kota tertua di wilayah Timur Tengah dan memiliki peran penting dalam sejarah Islam. Dari awal sebagai kota Romawi hingga masa kejayaan sebagai ibukota Umayyah, Damaskus telah menjadi pusat peradaban yang makmur dan berpengaruh. Sejarah Damaskus adalah cerminan kemegahan Islam dalam bidang budaya, ilmu pengetahuan, dan peradaban, dan kota ini terus memainkan peran penting dalam sejarah dan budaya Islam.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp