batemuritour.com-Rabu lalu, kami berkunjung ke salah satu lembaga baru di daerah Wates, Ngaliyan. Tepatnya di Pondok Pesantren Ar-Rais Cendekia di Kota Semarang . Sebuah pesantren baru yang memiliki visi misi yang unggul dalam aspek bahasa, ilmu keislaman, dan karakter santri yang melekat dengan unggah-ungguhnya.
Baca juga: 4 Manfaat Menunaikan Ibadah Umrah
Kami disambut langsung dengan kepala madrasah dari Ponpes Ar-rais, Ibu Putri Rahmi Fatmawati. Di awal kita biasa ngobrol soal ponpes yang dibentuk pada 2021 lalu. Bahwa berdirinya Ponpes tersebut bermuasal dari bapak pembina yayasan KH.Dr. Ahmad Rofiq, M.Si. Beliau
mencita-citakan bahwa santri pada era saat ini jangan sampai tertinggal. Justru santri hari ini harus mempunyai bekal yang cukup dalam arus globalisasi saat ini.
Dalam metodenya, para santri ditekankan untuk bisa bercakap dalam berbahasa Inggris. Selain itu, pendidikan leadership juga diajarkan pada Ponpes tersebut. Bahkan, santri juga diajarkan bagaimana menjadi pribadi yang mandiri.
Namun ada kisah menarik yang patut kita tiru disaat perjalanan Ibu Putri Rahmi Fatmawati dalam menunaikan ibadah umrah. Beliau menceritakan kepada kami bahwa di saat menjalankan Ibadah Umrah bertemu dengan orang-orang yang berbeda bahasa. Dalam pengalamannya tersebut, ia tak jarang bertemu dari berbagai negara seperti Pakistan, Uzbekistan, hingga Bangladesh.
Baca juga: Ini Dia 6 Tips Thawaf di Masjidil Haram Agar Tidak Tersesat
Ia menyadari, bahwa menguasai bahasa asing sangatlah penting dalam penggunanaan di saat bepergian ke luar negri. Karena ia sudah menguasai bahasa tersebut. Pengalaman ini pun ditularkan kepada para santri dan guru-guru yang mengajar di Pondok Pesantren tersebut.
Ponpes Ar-rais saat ini mempunyai jumlah 60 santri, dan mungkin ini akan berkembang terus-menerus di tiap tahunnya. Adanya ponpes Ar-rais ini untuk membuka wawasan santri seluas-luasnya bahwa kita ditakdirkan dalam budaya, bahasa, dan sosial yang bermacam-macam.
Baca juga: Cara Mudah Masuk Raudhah: Meraih Berkah di Masjid Nabawi Madinah