Imam Syaf'i: Celakalah Orang yang Tidak Mau Belajar

By. Darma Taujiharrahman - 17 Oct 2023

Bagikan:
img

batemuritour.com - Pernahkah Anda merasa betapa berharga ilmu pengetahuan itu? Imam Syafi'i, seorang tokoh ulama besar dalam dunia Islam, pernah mengungkapkan sebuah pemikiran yang mendalam tentang pentingnya menuntut ilmu.

 

Baca juga:Nasehat Imam Syafi’I Bagi Penuntut Ilmu


مَنْ لَمْ يَذُقْ ذُلَّ التَّعَلُّمِ سَاعَةً #  تَجَرَّعَ ذُلَّ الْجَهْلِ طُوْلَ حَيَاتـِهِ

Barangsiapa belum merasakan susahnya menuntut ilmu barang sejenak

Ia pasti akan merasakan rendahnya kebodohan seumur hidupnya


وَمَنْ فَاتَهُ التَّعْلِيْمُ وَقْتَ شَبَابِهِ # فَكَبِّرْ عَلَيْهِ أَرْبَعًا لِوَفَاتـِهِ

Barangsiapa yang lalai dari menuntut ilmu semasa mudanya

Maka bertakbirlah engkau atasnya sebanyak 4 kali akan wafatnya ia.


حَيَاةُ الْفَتَى وَاللهِ بِالْعِلْمِ وَالتُّقَى #  إِذَا لَمْ يَكُوْنَا لَا اعْتِبَارَ لِذَاتـِهِ

Hidupnya seseorang itu –demi Allah- ditentukan oleh ilmu dan takwa

Jika keduanya sudah tak ada, maka tak ada lagi harga dirinya.

 

Imam Syafi'i, yang hidup pada abad kedelapan di wilayah Hijaz, adalah seorang tokoh besar dalam dunia agama Islam. Beliau bukan hanya seorang ahli hukum Islam yang ulung, tetapi juga seorang penyair yang memahami keterkaitan erat antara ilmu dan ketakwaan. Pemikiran beliau tentang pentingnya menuntut ilmu bukanlah sekadar wacana, melainkan sebuah pandangan yang dapat merubah hidup seseorang secara mendalam.

 

Dalam syairnya, Imam Syafi'i memperingatkan kita bahwa jika seseorang tidak pernah merasakan susahnya menuntut ilmu, maka ia akan merasakan rendahnya kebodohan seumur hidupnya. Dalam pandangan beliau, proses belajar bukanlah hal yang mudah, tetapi ini adalah ujian yang sangat penting dalam perjalanan kehidupan seseorang. Menuntut ilmu seringkali memerlukan usaha keras, kesabaran, dan ketekunan. Namun, hasilnya adalah cahaya pengetahuan yang akan menerangi jalan kita.

 

Beliau juga menekankan bahwa seseorang yang mengabaikan peluang untuk menuntut ilmu pada masa mudanya akan merasakan susahnya menjadi orang bodoh seumur hidupnya. Orang yang terus-menerus melewatkan kesempatan untuk memperluas wawasan dan pengetahuannya akan terjebak dalam ketidaktahuan. Ini adalah pengingat bahwa waktu adalah aset berharga yang tidak boleh disia-siakan. Kesempatan untuk belajar dan tumbuh sebagai individu terbaik dimanfaatkan di masa muda.

 

Imam Syafi'i juga menggunakan perumpamaan yang kuat dengan mengatakan bahwa orang seperti itu layak untuk 'ditakbiri sebanyak 4 kali.' Dalam konteks ini, "ditakbiri" dapat diartikan sebagai "diberikan isyarat atau peringatan keras" atas ketidakpedulian seseorang terhadap pengetahuan. Maksudnya, orang yang tidak mau belajar seperti orang yang telah mati, hidupnya masih ada, tetapi jiwa dan pemahamannya dalam keadaan mati.

 

Selain itu, Imam Syafi'i juga menekankan bahwa martabat seorang manusia terletak pada ilmu dan takwa. Ilmu memberikan pemahaman yang mendalam tentang dunia dan kehidupan, sementara takwa adalah hubungan spiritual yang menghubungkan individu dengan Tuhan. Jika kedua aspek ini hilang dalam hidup seseorang, maka apa yang bisa dibanggakan dari orang tersebut?

 

Pesan dari Imam Syafi'i sangat relevan dalam dunia yang terus berkembang dan berubah saat ini. Teknologi dan informasi tersedia begitu melimpah, tetapi banyak dari kita mungkin masih tidak sepenuhnya menyadari nilai sebenarnya dari ilmu pengetahuan. Pendidikan bukan hanya tentang memperoleh pekerjaan atau mencapai kesuksesan material, tetapi juga tentang membentuk karakter, mendalami moralitas, dan memperkaya jiwa.

 

Baca juga: Pesan Ibnu Athaillah Untuk Selalu Rendah Diri

 

Oleh karena itu, mari kita ambil pelajaran dari kata-kata bijak Imam Syafi'i. Mari kita berusaha menuntut ilmu sepanjang hidup kita, baik dalam bidang agama, sains, seni, atau lainnya. Mari kita menghargai waktu muda sebagai waktu yang berharga untuk belajar dan berkembang. Dengan cara ini, kita dapat mencapai kebijaksanaan sejati dan merasakan makna yang lebih dalam dalam kehidupan. Sebab, sejatinya, ilmu adalah kunci kebijaksanaan dan kehidupan bermakna.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp