Batemuritour.com-Pakistan adalah negara pertama yang mendeklarasikan dirinya sebgai negara Islam Republik. Tentu ini memberi corak sendiri bagi nuansa keislaman di negara-negara terkhusus di Timur Tengah. Negara ini lahir pada 1947, tepatnya setelah pemisahannya dengan negara India. Keyakinan menjadi sumber dari pemecahan diantara keduanya.
Baca juga: Hukum Puasa di Hari Sabtu dalam Islam: Makruh atau Haram?
Negara ini berpopulasikan penganut agama Islam. Menurut sindonews.com kelompok Islam sendiri di kategorikan menjadi dua aliran, yaitu Islam Sunni dan Islam Syi’ah. Keduanya mempunyai presentase 85 % sunni dan 15 % syi’ah. Mereka hidup rukun berdampingan meskipun dalam tradisi keislaman yang berbeda.
Namun pada kesempatan kali ini, saya ingin membicarakan seorang tokoh Pakistan yang cukup dikenal di kalangan umat Muslim di dunia, ia adalah sir Muhammad Iqbal. Seorang ulama, filsuf, penyair, sekaligus tokoh politik terkenal di Pakistan. Tentu Masyarakat Pakistan tidak akan pernah lupa dengan apa yang sudah dilakukan Iqbal kepada negaranya.
Iqbal lahir pada 9 November 1877 silam di kota Sialkot, Pakistan dan termasuk putra dari Muhammad Nur. Pada masa kecilnya, ia sudah dibekali dengan ilmu-ilmu agama sehingga ia tumbuh dalam nuansa relijius. Kakeknya juga seorang pengajar di kampungnya, tentu hal ini membuat Iqbal mendapatkan ilmu tentang keislaman yang lebih dari keduanya. Ini yang nantinya akan menjadi bekal utama Iqbal dalam mengarungi dunia pendidikan di barat.
Baca juga: Gus Sabiq: Dari Pesantren, Lahirkan Wirausahawan Santri Berakhlaq dan Beradab
Dalam sejarahnya, Iqbal berbuat lebih untuk bangsanya itu. Ia kerap kali melakukan konsolidadi dengan pemimpin-pemimpin partai di India. Termasuk juga dengan Mahatma Gnadhi. Keduanya ingin mempunyai tanah khusus bagi kedua agama besar di India kala itu. Pasalnya, Iqbal menganggap bahwa Islam harus mempunyai tanah sendiri sehingga tidak muncul adanya diskriminasi antar agama.
Hingga saat dia menulis buku yang berjudul The Reconstraction of Religous Thought in Islam yang berisi tentang gagasannya tentang Islam dan Pakistan. Ia juga menulis isi dari pidato-pidatonya di buku tersebut. Dalam bukunya ia menuturkan bahwa umat Islam India memiliki identitas yang terpisah,dan anggapan dia untuk melindungi indetitas tersebut, pembentukan tanah air yang terpisah bagi umat islam india diperlukan.
“ India adalah benua kelompok manusia yang terdiri dari dari ras yang berbeda, berbicara bahasa yang berbeda dan memeluk agama yang berbeda. Perilaku mereka sama sekali tidak ditentukan oleh kesadaran ras yang sama. Oleh karena itu, saya menuntut pementukan negara Muslim yang terkonsolidasi demi kepentingan terbaik India dan Islam” dalam pidatonya ini, ia sudah sangat kuat untuk bisa memisahkan negara India dan negara berdaulat bermayoritaskan muslim yang saat ini diberi nama Pakistan.
Dari perjuangan inilah, nama Iqbal selalu terkenang di kalangan masyarakat Pakistan. Bahkan, Namanya bisa kita temukan di arena tempat-tempat public. Bahkan ada nama rumah sakit yang mengusung namanya. Nama Iqbal juga dijadikan nama bandara International di Lahore. Karena jasa itulah Iqbal menjadi tokoh inspirasi terkhusus untuk kalangan muslim.
Baca juga: Qardhul Hasan: Solusi Sistem Zakat Produktif untuk Kemakmuran Bersama
Dirinya juga dikenal dengan banyak karya-karyanya. Termasuk karya puisi-puisinya yang mampu membangkitkan semangat nasionalisme. Kumpulan buku puisi yang popoler dimana ia pernah buat adalah Asrory Khudi. Mudah-mudahan kita semua terinspirasi dengan pemikiran dan gagasan Iqbal dengan membangkitkan jiwa nasionalismenya.