Hari Santri Dan Semangat Ke-Indonesiaan

By. Ibnu Fikri Ghozali - 23 Oct 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com-Tanggal 22 Oktober resmi menjadi dijadikan Hari Santri Nasional. Tentunya ini untuk mengingat perjuangan kaum sarungan pada masa pengusiran penjajah dari Indonesia yang ditandai dengan Resolusi Jihad yang dikumandangkan oleh KH. Hasyim Asy’ari. Seuruan tesebut wajib hukumnya bagi setiap muslim untuk mempertahankan kemerdekaannya dari serangan penjajah.

Baca juga: Batemuri Tours & Travel Jalin Kerjasama dengan Bank Sinarmas Syariah

Sejarah resolusi jihad ini tak mungkin lepas dari figure para kyai-kyai besar seperti halnya KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah dan kyai-kyai lainnya. Peranan Kyai pada waktu menjadi pusat sentral bagi para kaum santri. Setelah KH. Hasyim Asy’ari memberikan fatwa tentang Hubbul Wathon Minnal Iman. Para santri, masyarakat, dan pemuda tergerak untuk mengusir penjajah dari Indonesia.

Dalam kasus ini, teringat dengan serangkaina kejadian yang panas di Surabaya pada akhir Oktober 1945, peristiwa penting yang merupakan rentetan Sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya melawan kolonialisme yang saat itu KH. Hasyim Asy’ari menyerukan jihad melawan penjajah. Hingga sampai saat ini dikenal dengan Resolusi Jihad dan sekarang diperingati sebagai Hari Santri.

Baca juga: Ketahui Hal-hal Ini Sebelum Ziarah ke Makam Sunan Kalijaga

Karena fatwa itulah, Kyai Hasyim dan beberapa ulama lainnya diancam oleh penjajah hendak ditangkap penjajah Belanda. Namun beliau sama sekali tak gentar dengan ancaman yang ada, justru beliau siap pasang badan meski nyawa harus menjadi taruhannya. Bahkan beliau bertahan mendampingi laskar Hizbullah dan Sabilillah pada masa perebutannya dengan penjajah. Di waktu yang sama, Bung Tomo sebagai komandan perang memerintahkan Kyai Hasyim untuk mengungsi daru Jombang untuk menghindari penangkapan dari penjajah, namun beliau lebih memilih untu ikut terjun bersama dengan kelompok Hizbullah dan Sabilillah.

Dalam peristiwa tersebut, munculah kaidah (rumusan masalah yang menjadi hukum) yang terkenal di kalangan kaum santri tradisionalis dengan hubbul wathon minnal iman. Yang artinya, bahwa mencintai tanah air sebagian dari iman yang kini menjadi jargon kaum-kaum santri dalam mengingat apa yang sudah dilakuakan ulama-ulama Indonesia di saat penjajah mulai menjarah dan ingin merebut tanah Indonesia. Namun, berkat seruan tersebut dan diimbangi semangat nasionalisme santri, para penjajah mampu diusir oleh pasukan masyarakat Indoensia.

Maka dari Sejarah inilah, pemerintahan mengambil tanggal 22 Oktober untuk dijadikan sebagai hari santri nasional, sesuai yang tertuang pada Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri pada 15 Oktober 2015 yang lalu. Tentu ini sebagai pengingat Kembali para pendahulu kita dalam memperjungkan tanah air dari serbuan para penjajah. Dan ini tentunya menjadi pengingat juga untuk kaum santri supaya mereka tertanam semangat nasionalisme seperti apa yang sudah dilakukan oleh pendahulunya.

Baca juga: Ada Keberkahan Lho Dalam Silaturrahmi !!!

Maka kita, sebagai kaum penerus bangsa untuk selalu menjaga bangsa Indonesia dari kelompok yang ingin memecah belah bangsa Indonesia. Karena apabila semangat nasionalisme tidak dibangun sejak dini oleh penerusnya, maka bangsa Indonesia akan terpecah belah dengan sendirinya seperti apa yang sudah kita lihat di negara-negara timur tengah.

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp