batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Mengangkat tangan saat berdoa adalah salah satu praktik penting dalam Islam yang mencerminkan kepatuhan, kerendahan hati, dan keterhubungan seorang Muslim dengan Tuhannya, Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mengenai tata cara mengangkat tangan saat berdoa dalam Islam, terdapat beragam metode yang sesuai dengan situasi dan tujuan doa. Artikel ini akan membahas tata cara mengangkat tangan dalam berdoa dengan merujuk pada riwayat-riwayat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabat.
Baca Juga: 6 Langkah Ihram di Pesawat Menurut Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Pengertian Tata Cara Mengangkat Tangan dalam Berdoa
Tata cara mengangkat tangan dalam berdoa memiliki beberapa jenis yang berbeda, dan masing-masing jenis ini sesuai dengan situasi dan doa yang diajukan. Riwayat-riwayat dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabat menjelaskan bahwa mengangkat tangan dalam berdoa terdiri dari tiga jenis utama yang disusun oleh sahabat Ibnu 'Abbas Radhiallahu’anhuma:
1. Al Mas’alah
Al Mas’alah adalah jenis yang umumnya dilakukan dalam berdoa. Bentuk ini juga yang digunakan ketika membaca doa qunut, istisqa, dan pada beberapa rangkaian ibadah haji. Secara umum, dalam Al Mas’alah, kedua tangan dibuka sejajar dengan pundak atau sedikit di atasnya. Dalam hal ini, para ulama memiliki perbedaan dalam detail tata cara ini, tetapi pada dasarnya, kedua telapak tangan dibuka dalam Al Mas’alah.
• Ulama Hanafi berpendapat bahwa dalam Al Mas'alah, kedua telapak tangan dibuka dan tidak menempel satu sama lain, melainkan ada celah di antara keduanya.
• Ulama Syafi'i berpendapat bahwa kedua telapak tangan mengarah ke langit dan punggung tangan menghadap ke bumi, dan bisa ditempelkan atau tidak ditempelkan.
• Ulama Hanbali berpendapat bahwa dalam Al Mas'alah, kedua telapak tangan ditempelkan.
Selain itu, tata cara ini juga dijelaskan oleh Syaikh Shalih Alu Asy Syaikh yang menjelaskan bahwa kedua tangan diangkat sejajar dengan dada, atau sedikit di atasnya. Ketika Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam berdoa, ini adalah tata cara yang sering digunakan.
Baca Juga: Haruskah Mengangkat Tangan Saat Berdoa?? Ini Dia Hukumnya!!
2. Al Istighfar
Al Istighfar adalah jenis mengangkat tangan dengan hanya mengacungkan jari telunjuk ke atas. Tata cara ini sering digunakan oleh khatib ketika berdiri di atas mimbar dalam khutbah Jumat atau saat membaca doa khusus. Ketika seorang khatib berdoa, dia cukup mengacungkan jari telunjuknya ke atas sebagai simbol doa dan tauhidnya.
Dalil dari tata cara ini adalah hadits yang menceritakan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam hanya mengacungkan jari telunjuknya ke atas ketika berdoa. Hadits ini berasal dari 'Umarah bin Ru’aybah yang melihat seorang khatib mengangkat kedua tangannya di atas mimbar dan mengomentari tata cara tersebut. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menggambarkan tata cara yang lebih sederhana, yaitu mengacungkan jari telunjuk.
3. Al Ibtihal
Al Ibtihal adalah jenis mengangkat tangan dalam berdoa dengan sungguh-sungguh dan tinggi, hingga terlihat warna ketiak. Jenis ini digunakan dalam situasi-situasi tertentu yang sangat sulit, seperti saat menghadapi musibah berat, situasi darurat, atau doa istisqa (memohon hujan).
Dalam tata cara ini, seseorang mengangkat kedua tangan ke atas dengan sangat tinggi, sehingga bahkan ketiaknya terlihat. Saat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam berdoa istisqa, beliau mengangkat tangan hingga terlihat warna ketiaknya yang putih. Ini menunjukkan tingkat kekhusyukan dan ketidakberdayaan saat berdoa.
Mengangkat tangan dalam berdoa adalah praktik yang penting dalam Islam untuk mengekspresikan ketundukan dan keterhubungan seorang Muslim dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ada berbagai jenis tata cara mengangkat tangan yang sesuai dengan situasi dan doa yang diajukan, seperti Al Mas'alah, Al Istighfar, dan Al Ibtihal. Memahami perbedaan ini membantu seorang Muslim dalam berdoa sesuai dengan ajaran Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan mengungkapkan permintaan dan harapannya dengan penuh kekhusyukan. Dengan menjalankan tata cara berdoa dengan benar, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah dan mengharapkan kabulnya doa-doa kita