Al-Hallaj: Mistik, Filosof, dan Sufi Kontroversial

By. Ibnu Fikri Ghozali - 30 Oct 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com-Al-Husayn ibn Mansur al-Hallaj, atau lebih dikenal dengan nama singkatnya, al-Hallaj, adalah salah satu figur paling kontroversial dan penuh misteri dalam sejarah mistisisme Islam. Lahir pada tahun 858 Masehi di Iran, al-Hallaj adalah seorang filsuf, penyair, dan sufi yang terkenal karena ungkapan-ungkapan kontroversialnya yang mengejutkan banyak orang di masanya dan bahkan memicu konflik dalam dunia Islam.

 

Baca juga: 5 Pesan Inspiratif dari Ali bin Abi Thalib: Bijaknya Nasihat Untuk Kehidupan

 

Al-Hallaj dilahirkan di kota Taif, wilayah selatan Arab Saudi modern. Dia memulai perjalanan spiritualnya pada usia muda dan berkembang menjadi seorang sufi yang mendalam. Dia melakukan perjalanan ke berbagai wilayah di Timur Tengah dan Asia Selatan untuk belajar dari guru-guru sufi terkenal. Pada saat itu, dunia Islam sedang dalam tahap perubahan budaya, politik, dan intelektual yang signifikan.

 

Salah satu pengalaman penting dalam kehidupan al-Hallaj adalah pengembaraannya ke Mesir dan beribadah di sana. Selama masa ini, dia mengklaim pengalaman mistis yang kuat, yang membuatnya merasa menjadi satu dengan Tuhan. Pernyataan kontroversialnya yang paling terkenal adalah ucapan "Ana al-Haqq" yang berarti "Aku adalah Kebenaran" atau "Aku adalah Allah." Pernyataan ini diartikan oleh banyak orang sebagai tindakan kebangkitan atau klaim kesatuan dengan Tuhan, yang dianggap sebagai penyalahgunaan berat dalam Islam.

 

Pernyataan al-Hallaj menimbulkan kegemparan di seluruh dunia Islam. Ucapan kontroversial ini dianggap sebagai bidah (penyimpangan) oleh banyak ulama dan penguasa pada masanya. Al-Hallaj ditangkap dan dipenjarakan selama beberapa tahun, di mana dia menderita penyiksaan yang parah. Pada tahun 922 Masehi, dia dihukum mati dengan cara yang sangat brutal: eksekusi dengan dipotong tangan dan kakinya, diikuti dengan penggantungan.

 

Baca juga: Ikuti 7 Tips Diving untuk Pemula Agar Aman dan Menyenangkan

 

Meskipun hidup dan kematian al-Hallaj dipenuhi dengan kontroversi dan konflik, dia tetap menjadi figur penting dalam sejarah mistisisme Islam. Warisannya yang paling kuat adalah gagasannya tentang "fana fil Allah" atau "lenyap dalam Allah." Al-Hallaj berpendapat bahwa individu yang mencapai tingkat tertentu dalam perjalanan spiritualnya dapat mencapai kesatuan dengan Tuhan dan kehilangan ego mereka sepenuhnya.

 

Sejak kematiannya, pemikiran al-Hallaj terus memengaruhi pemikiran dan praktik sufi dalam Islam. Beberapa menganggapnya sebagai martir mistisisme, sementara yang lain melihatnya sebagai sosok yang terlalu radikal. Tak diragukan lagi, al-Hallaj tetap menjadi tokoh yang memicu pertanyaan mendalam tentang hubungan antara manusia dan Tuhan serta batas-batas keberagaman pemikiran dalam dunia Islam.

Baca juga: Qawwali: Perjalanan Keabadian Melalui Musik dan Keagamaan

 









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp