batemuritour.com- Hai sobat batemuri!! Air, sebagai wujud materi dan media reaksi kimia unik, tidak hanya berperan sebagai pengantar peristiwa kimia, tetapi juga menjadi sarana terapi yang penting di daerah beriklim panas, terutama di daerah tropis dan wilayah gurun. Keberadaan air di tempat-tempat seperti ini memberikan anugerah besar, terutama bagi manusia. Di antara berbagai sumber air yang mendapat perhatian besar adalah air zam-zam di Mekah, yang menjadi tempat tujuan haji bagi umat Islam dari seluruh dunia.
Baca Juga: 5 Tips Aman Menyeberang Jalan bagi Jamaah Haji Indonesia di Tanah Suci
Seiring dengan meningkatnya jumlah jamaah haji yang datang setiap tahunnya, air di Tanah Suci tidak hanya digunakan untuk keperluan konsumsi, tetapi juga menjadi penunjang kesehatan. Rangkaian ibadah haji, yang melibatkan aktivitas fisik yang cukup intens, dapat diperkaya dengan terapi air untuk mengatasi kelelahan dan memberikan relaksasi. Terapi air ini menjadi sangat penting untuk mengembalikan kesegaran tubuh jamaah haji setelah menjalani serangkaian ibadah yang memerlukan kekuatan fisik.
Seperti halnya atlet atau olahragawan, jamaah haji juga mengalami kelelahan akibat kerja fisik yang intens selama menjalani ibadah haji. Namun, padatnya jadwal kegiatan membutuhkan solusi praktis untuk mengembalikan energi dalam tubuh. Oleh karena itu, penggunaan air sebagai media terapi kelelahan di Tanah Suci sangat relevan. Terlebih lagi, kondisi cuaca panas ekstrim di Mekah, bagian dari wilayah Hijaz di Saudi Arabia, menuntut adanya upaya pencegahan terhadap masalah kesehatan seperti heatstroke.
Heatstroke, yang dapat menjadi penyebab kematian pada musim haji, adalah gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai. Gejalanya meliputi kenaikan suhu tubuh yang tinggi akibat paparan panas terik. Pertolongan pertama untuk kondisi ini melibatkan penggunaan air, seperti kompres dan upaya lainnya. Dalam kitab Thibbun Nabawi, disebutkan bahwa air memiliki sifat basah dan dingin yang dapat menghilangkan panas serta menjaga kelembaban alami tubuh.
Kata-kata Nabi Muhammad SAW, "dinginkan dengan air...", memberikan petunjuk yang relevan dengan kondisi di Hijaz. Ketika cuaca panas menyerang, minum air dingin atau mandi dengan air dingin dapat membantu menghadapi iklim yang panas. Hijaz sendiri adalah wilayah utama tujuan jamaah haji, termasuk Mekah dan Madinah.
Baca Juga: Ini Dia 5 Obat Sederhana yang Bisa Dibawa Saat Perjalanan Ibadah Haji
Diktutip dari Nu Online, dalam kitab Thibbun Nabawi, air juga dijelaskan sebagai penangkal uap yang naik ke kepala, karena mampu menyerap panas. Kapasitas air untuk menyerap dan menahan panas tanpa mengubah suhu, disebabkan oleh spesifik heat (panas khusus) yang tinggi di dalamnya. Air dingin dapat menyerap panas dari tubuh manusia lebih besar dibandingkan merkuri dalam suhu dan kuantitas yang sama. Penggunaan air dingin ini untuk kompres pada kulit, otot, dan peredaran darah sangat efektif dalam menurunkan suhu tubuh.
Selain itu, air memiliki panas tersembunyi yang disebut latent heat, yang tetap ada meskipun air membeku menjadi es. Latent heat ini bermanfaat dalam menurunkan suhu badan saat dikompres dengan es. Dengan melelehnya es dan menguapnya air, panas diambil dari dalam tubuh, membuatnya menjadi terapi yang sangat efektif.
Dalam bukunya, M. Sanusi mengutip pernyataan dari Dr. Ahmad Syauqi Ibrahim, seorang peneliti di bidang penyakit dalam dan penyakit jantung di London. Beliau menyatakan bahwa mencelupkan anggota tubuh ke dalam air dapat mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat, mengurangi kekejangan syaraf dan otot, menormalkan detak jantung, serta meredakan kecemasan dan insomnia.
Menteri Agama juga memberikan anjuran agar jamaah haji senantiasa membawa semprotan air, terutama untuk menyemprotkan wajah. Selain sebagai pencegah bakteri, penyemprotan air ini juga bermanfaat sebagai hidroterapi atau terapi pencegahan penyakit dengan menggunakan air. Tubuh mendapatkan relaksasi dan penyegaran langsung akibat semprotan air segar ke wajah.
Konsentrasi ion di udara terbuka, terutama ion negatif, juga memberikan manfaat positif ketika tubuh manusia terpapar olehnya. Oleh karena itu, penggunaan air dengan sebaik-baiknya dapat menjadi langkah preventif untuk menjaga kesehatan jamaah haji, mencegah dehidrasi, dan mengatasi kelelahan.
Baca Juga: Ini Dia 10 Restoran Favorit Jamaah di Makkah & Madinah
Dengan berbagai keberkahan air untuk kesehatan manusia, termasuk air zam-zam dan air di tempat lain di Tanah Suci, sangatlah disarankan agar semua umat Islam, khususnya jamaah haji, menggunakan air dengan penuh kesadaran untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan mereka. Semoga upaya ini menjadi bagian dari ibadah yang lebih utuh dan mendatangkan berkah dari Allah SWT. Wallahu a’lam bis shawab