Batemuritour.com-Indonesia, dengan sejarah panjang dan beragam, memiliki beberapa kerajaan kuno yang memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan identitas dan budaya negara. Salah satu kerajaan tersebut adalah Kerajaan Kalingga, yang berkembang pada abad ke-6 hingga ke-7 Masehi di Pulau Jawa.
Baca juga: Masjid Wazir Khan: Keindahan Arsitektur dan Warisan Sejarah di Lahore
Kalingga terletak di wilayah Jawa Tengah, Indonesia, dengan pusat pemerintahan yang diyakini berada di sekitar Kali Mas atau Sungai Progo. Wilayahnya meliputi bagian dari Kabupaten Kudus, Grobogan, Pati, dan sekitarnya. Keberadaan sungai-sungai besar seperti Sungai Progo memberikan keuntungan strategis untuk pertanian dan perdagangan.
Pertanian menjadi kegiatan utama masyarakat Kalingga. Sistem irigasi yang canggih memungkinkan mereka menghasilkan beragam hasil pertanian seperti padi, palawija, dan buah-buahan. Selain itu, letak geografis yang strategis memungkinkan Kalingga terlibat dalam jaringan perdagangan laut, menjadikannya pusat kegiatan ekonomi yang vital.
Kalingga diperintah oleh seorang raja yang bijaksana dan didukung oleh sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik. Para bangsawan dan petinggi kerajaan turut berperan dalam menjaga stabilitas dan kemakmuran kerajaan. Meskipun catatan tertulis tentang sistem pemerintahan Kalingga terbatas, perkembangan arkeologi memberikan gambaran mengenai tingkat peradaban yang dimilikinya.
Baca juga: Keistimewaan Bulan Jumadil Awal: Kesejukan dan Berkah
Agama Hindu-Buddha memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat Kalingga. Peninggalan arkeologis, seperti arca dan prasasti, mencerminkan kehidupan religius dan nilai-nilai budaya yang dianut oleh penduduknya. Kemampuan Kalingga untuk mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan kebijaksanaan lokal menghasilkan keberagaman budaya yang unik.
Salah satu peninggalan sejarah paling mencolok dari Kerajaan Kalingga adalah arca Buddha yang ditemukan di daerah Kedu. Arca tersebut menunjukkan pengaruh seni Buddha Mahayana dan mencerminkan toleransi agama yang tinggi di Kalingga. Prasasti-prasasti yang ditemukan juga memberikan informasi tentang aspek-aspek kehidupan masyarakat pada masa itu.
Kerajaan Kalingga mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-7 Masehi, tetapi kemudian menghadapi tekanan dari kerajaan tetangga, terutama dari kerajaan Sriwijaya. Meskipun mengalami kemunduran, warisan budaya dan kearifan lokal Kalingga tetap hidup dalam sejarah Nusantara.
Baca juga: Profil Syeikh Said Ramadan al-Bhuti: Ulama dan Cendekiawan Islam Terkemuka
Kerajaan Kalingga, meskipun kurang dikenal secara luas, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan kebudayaan dan peradaban di Nusantara. Peninggalan sejarahnya menjadi saksi bisu keberlanjutan peradaban yang hidup dalam kearifan lokal, perdagangan yang berkembang pesat, dan toleransi agama. Dengan menggali lebih dalam tentang Kerajaan Kalingga, kita dapat lebih memahami kekayaan sejarah Indonesia yang tersembunyi.