Batemuritour.com-Makan dalam Islam bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan fisik tubuh, tetapi juga sebuah ibadah dan sarana untuk menjaga kesehatan spiritual. Adapun etika saat makan dalam ajaran Islam mencakup beberapa prinsip penting yang mencerminkan rasa syukur, penghargaan, dan keseimbangan. Berikut adalah beberapa aspek etika saat makan menurut Islam:
Baca juga: Ini Dia Tipe Makanan yang Bisa Perburuk Kondisi Jet Lag
Mencuci tangan sebelum makan adalah tindakan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah Muhammad SAW menyatakan pentingnya membersihkan tangan sebelum makan untuk menjauhkan diri dari kuman dan penyakit.
Hadis Terkait:
"Sesungguhnya makanan itu datangnya dari tangan, oleh karena itu hendaknya dia dicuci." (HR. Muslim)
Sebelum memulai makan, umat Islam diajarkan untuk membaca doa "Bismillah" yang artinya "Dengan nama Allah." Setelah selesai makan, membaca doa "Alhamdulillah" yang artinya "Segala puji bagi Allah" adalah tindakan syukur yang dianjurkan.
Hadis Terkait:
Rasulullah SAW bersabda, "Apabila seseorang lupa membaca ‘Bismillah’ sebelum makan, hendaknya dia membaca ‘Bismillahi awwalihi wa akhirahu’ (dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhirnya)." (HR. Tirmidzi)
Rasulullah mengajarkan cara duduk yang baik saat makan. Sikap duduk bersila atau bersandar pada tangan kanan memberikan keseimbangan dan kenyamanan selama makan.
Hadis Terkait:
"Aku melarang kalian makan dalam posisi terlentang." (HR. Muslim)
Tradisi menggunakan tangan kanan untuk makan dan minum adalah ajaran Islam. Tangan kiri dianggap sebagai tangan yang kurang baik untuk kebersihan.
Hadis Terkait:
"Janganlah kalian makan dengan tangan kiri dan minumlah dengan tangan kiri." (HR. Muslim)
Baca juga: Etika Memasuki Masjid: Menjaga Kesucian dan Kehormatan Tempat Ibadah
Berbagi makanan dengan sesama, terutama dengan orang yang membutuhkan, adalah tindakan mulia dalam Islam. Rasulullah SAW menganjurkan untuk membagikan makanan dengan orang lain.
Hadis Terkait:
"Makanlah bersama-sama dan janganlah makan sendiri-sendiri karena sesungguhnya makanan yang dimakan oleh dua orang lebih banyak membawa berkah daripada yang dimakan oleh satu orang." (HR. Ibnu Majah)
Islam mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam makan. Rasulullah SAW menekankan pentingnya menjaga porsi agar tetap sehat dan menjauhi perilaku boros.
Hadis Terkait:
"Sesungguhnya, sebagian amal perbuatan manusia ditolak pada hari kiamat, kecuali orang yang memberikan makanan atau minuman pada orang lain, atau orang yang menyatukan antara dua orang yang berselisih, atau orang yang berbicara dengan nada lunak dan ramah." (HR. At-Tirmidzi)
Membersihkan piring dan mulut setelah makan adalah prinsip kebersihan dalam Islam. Rasulullah SAW memberikan perhatian khusus pada kebersihan diri dan lingkungan.
Hadis Terkait:
"Sesungguhnya piring yang paling aku sukai adalah yang paling bersih." (HR. Muslim)
Membuang makanan tanpa alasan yang jelas dianggap sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dalam Islam. Umat Islam diajarkan untuk menghargai nikmat makanan dan menghindari pemborosan.
Hadis Terkait:
"Janganlah kamu boros, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang boros." (QS. Al-An'am: 141)
Baca juga: Peninggalan Dinasti Tartar: Memahami Jejak Sejarah dan Kebudayaan
Dengan mempraktikkan etika saat makan menurut ajaran Islam, umat Muslim dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan penuh kesadaran, rasa syukur, dan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan sesama. Etika ini menciptakan keseimbangan antara kebutuhan fisik dan spiritual, membentuk karakter yang baik, dan mendekatkan diri pada Allah SWT melalui tindakan sehari-hari.