Ibnu Khaldun: Bapak Ilmu Sejarah dan Sosiologi Islam

By. Ibnu Fikri Ghozali - 21 Nov 2023

Bagikan:
img

Batemuritour.com-Ibnu Khaldun, seorang cendekiawan Muslim pada abad ke-14, dikenal sebagai bapak ilmu sejarah dan sosiologi Islam. Lahir pada tahun 1332 di Tunis, Ibnu Khaldun menjadi salah satu tokoh penting dalam dunia intelektual Islam. Karyanya yang paling terkenal, "Muqaddimah" atau "Pendahuluan," telah menjadi landasan bagi studi sejarah dan sosiologi.

 

Baca juga: Kenapa Ibadah Haji dan Umrah Termasuk Ibadah yang Dianjurkan ?

 

Ibnu Khaldun berasal dari keluarga yang terkait dengan dinasti penguasa di Maghrib (Afrika Utara). Meskipun lahir di Tunis, keluarganya memiliki akar di Andalusia dan telah menghasilkan banyak cendekiawan terkemuka. Ibnu Khaldun tumbuh dalam lingkungan intelektual yang kaya dan mulai menunjukkan bakatnya sejak usia muda.

 

Ibnu Khaldun melakukan perjalanan yang luas untuk mengejar ilmu. Ia belajar di Fez (Maroko), Granada (Spanyol), dan Kairo (Mesir). Selama perjalanannya, ia belajar dari para ulama terkemuka pada masanya, memperdalam pemahamannya tentang ilmu agama, ilmu sosial, dan sejarah.

 

  1. "Muqaddimah": Karyanya yang paling terkenal, "Muqaddimah," adalah pengantar monumental untuk kitab sejarahnya yang lebih besar, "Kitab al-'Ibar" (Buku Sejarah). Dalam "Muqaddimah," Ibnu Khaldun membahas metodologi sejarah, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masyarakat, dan konsep-konsep seperti 'asabiyyah' (solidaritas sosial).

  2. "Kitab al-'Ibar": Merupakan karya utamanya yang membahas sejarah dunia dari penciptaan hingga zamannya. Ia membagi sejarah menjadi "sejarah umum" dan "sejarah khusus" serta menyajikan analisis mendalam tentang dinamika sosial dan perubahan.

 

Baca juga: Imam Nawawi: Perjalanan Kehidupan Seorang Ulama

 

Ibnu Khaldun dikenal karena konsep 'asabiyyah,' yang merujuk pada solidaritas sosial atau semangat kelompok dalam masyarakat. Ia memahami bahwa perubahan sejarah tidak hanya dipengaruhi oleh faktor politik, tetapi juga oleh faktor sosial dan ekonomi.

 

Pemikiran Ibnu Khaldun memiliki dampak yang besar pada perkembangan ilmu sejarah, sosiologi, dan pemikiran politik. Karyanya menjadi dasar bagi banyak pemikir kemudian, termasuk ilmuwan Barat seperti Arnold J. Toynbee dan Karl Marx.

 

Ibnu Khaldun meninggal pada tahun 1406 di Kairo. Warisannya tetap hidup melalui karya-karyanya yang dihargai oleh ilmuwan di seluruh dunia. Pada abad ke-20, UNESCO mendirikan "Penghargaan Ibnu Khaldun untuk Layanan Riset Antarbangsa" sebagai pengakuan atas kontribusinya yang luar biasa.

 

Baca juga: Qurban atas Nama Mayit: Perspektif Madzhab Syafi'i

 

Ibnu Khaldun tidak hanya seorang sejarawan, tetapi juga seorang pemikir yang memahami kompleksitas masyarakat dan peradaban. Konsep-konsepnya yang mendalam dan analisisnya tentang dinamika sejarah menjadikannya salah satu intelektual Islam terbesar dalam sejarah.









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp