Batemuritour.com- Kitab Zabur, suci dan diturunkan kepada Nabi Daud, menggambarkan perjalanan hidupnya dengan indah melalui 150 nyanyian rohani yang penuh makna. Dalam bahasa asalnya, "zabur" berarti menulis, yang merujuk pada kitab yang tertulis. Zabur tidak hanya merupakan kumpulan nyanyian, tetapi juga kisah peristiwa hidup dan kebijaksanaan spiritual Nabi Daud.
Baca juga: 10 Tips Memasak Nasi agar Pulen: Rahasia Kelezatan dalam Setiap Butir
Sejarah mencatat bahwa Kitab Zabur turun setelah Nabi Daud memenangkan pertarungan melawan Jalut, seorang yang tidak beriman kepada Allah. Kemenangan tersebut menjadikan Daud sebagai penerus tahta kerajaan. Namun, bukannya terlena oleh kejayaan duniawi, Daud memilih pengasingan diri untuk memperbanyak dzikir dan memuliakan Allah. Akhirnya, dia diangkat sebagai nabi dan menerima wahyu berupa Kitab Zabur.
Peristiwa penurunan Kitab Zabur tercatat dalam Al Baqarah ayat 250-251 dan disebutkan dalam surah An-Nisa 4:163. Allah memberikan wahyu Kitab Zabur kepada Daud bersamaan dengan wahyu kepada nabi-nabi lainnya seperti Ibrahim, Ismail, dan yang lainnya.
Kitab Zabur tidak hanya menjadi cerminan kehidupan Nabi Daud, tetapi juga sarana untuk menyampaikan kehormatan dan rasa syukur kepada Allah. Kitab ini berisi nyanyian-nyanyian rohani yang menggambarkan kejatuhan Daud, pengampunan dosa, hingga kemenangannya. Uniknya, Kitab Zabur tidak mengandung hukum atau syariat agama, melainkan menawarkan lima jenis nyanyian rohani, mulai dari doa individu hingga nyanyian syukur atas kemuliaan Tuhan.
Baca juga: Hikmah dan Manfaat Ibadah Haji, Persatuan dan Kekompakan Umat Islam
Beberapa penulis seperti Ghazali, Fajar Kurnianto, dan lainnya, dalam karya-karya mereka seperti "Ensiklopedia Al-Quran & Hadis Per Tema" serta "Materi Pendidikan Agama Islam," menguraikan makna Kitab Zabur. Selain itu, referensi dari Syams dan Usman bin Affan membahas 25 nabi yang memiliki mukjizat, termasuk Nabi Daud.
Kitab Zabur menjadi warisan agama yang berharga, membawa cerita tentang kesalahan, pengampunan, kemenangan, dan penghormatan kepada Tuhan. Melalui nyanyian-nyanyian rohani yang menginspirasi, Kitab Zabur mencerminkan kekayaan spiritual yang tak ternilai, menunjukkan bahwa perjalanan spiritual Nabi Daud dapat menjadi sumber inspirasi bagi setiap pencari kebenaran.