Batemuritour.com- Bersuci dalam Islam bukan sekadar kewajiban fisik untuk menjaga kebersihan tubuh, tetapi juga memiliki dimensi spiritual yang dalam. Imam al-Ghazali, seorang ulama besar dalam tradisi Islam, menguraikan empat tingkatan bersuci yang mencakup aspek fisik dan spiritual.
Baca juga: 4 Sikap yang Harus Dilakukan Setiap Muslim Terhadap Takdir
1. Menyucikan Anggota Tubuh dari Hadats dan Najis:
Pertama-tama, bersuci dimulai dengan membersihkan anggota tubuh dari hadats (keadaan yang mengharuskan mandi besar) dan najis (kotoran). Ini mencakup membersihkan diri dari hadats kecil, seperti buang air kecil dan buang air besar, serta menjauhkan diri dari najis.
2. Menyucikan Fisik dari Perilaku Jahat dan Dosa:
Tingkatan kedua mencakup membersihkan fisik dari perilaku jahat dan dosa. Meskipun berasal dari dorongan hati, tindakan ini dilakukan oleh tubuh, seperti mencuri atau berzina. Ini menunjukkan pentingnya membersihkan perilaku fisik dari tindakan dosa.
3. Membersihkan Hati dari Akhlak Buruk:
Tingkatan ketiga bersuci melibatkan membersihkan hati dari akhlak buruk. Ini mencakup sikap dan perasaan dalam hati, seperti iri, dengki, dan berburuk sangka. Membersihkan hati dari sifat-sifat negatif ini menjadi langkah penting dalam perjalanan spiritual.
Baca juga: Orang Beriman Harus Tau, Ini Dia Macam-macam Takdir dalam Islam
4. Membersihkan Hati dari Selain Allah:
Tingkatan paling dalam dari bersuci adalah membersihkan hati dari selain Allah. Ini adalah tingkatan bersuci yang dicapai oleh para nabi dan shâdiqîn. Ini mencerminkan kesucian hati yang sepenuhnya tunduk pada kehendak Allah dan bebas dari ikatan dunia yang melalaikan.
Dalam masing-masing tingkatan, terdapat konsep takhliyah (mengosongkan atau membersihkan) dan tahliyah (menghiasi). Tak hanya membersihkan diri dari sifat-sifat negatif, tetapi juga menghiasi diri dengan perbuatan terpuji. Ini menegaskan bahwa bersuci dalam Islam adalah upaya untuk mencapai kesucian fisik dan spiritual.
Imam al-Ghazali menekankan bahwa perjalanan empat tingkatan bersuci ini tidaklah mudah dan memerlukan waktu. Bahkan, kemungkinan besar manusia hanya akan mencapai sebagian dari empat tingkatan tersebut selama hidupnya. Oleh karena itu, bersuci dalam Islam bukan hanya tentang kebersihan lahiriah, tetapi juga tentang perjalanan spiritual yang terus-menerus menuju kesempurnaan.