Inilah Berbagai Keutamaan Mengajar yang Banyak Disepelekan

By. Darma Taujiharrahman - 28 Mar 2023

Bagikan:
img

batermuritour.com - Sejatinya mereka yang mendapatkan banyak keutamaan dimata Allah swt adalah mereka orang - orang yang mau mengabdikan waktunya untuk belajar. Berikut ini beberapa keutamaan bagi mereka orang-orang yang mau mengabdikan waktunya untuk belajar.

 

Mengajar merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan oleh setiap individu untuk mentransfer pengetahuan untuk mencapai perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, juga sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajar para peserta didik.

 

Baca juga: 2 Cara Menentukan Awal Ramadhan Yang Harus Diketahui

 

Islam sebagai agama global yang lengkap telah menyampaikan berbagai keutamaan bagi mereka yang mau untuk mengajar. Berikut penjelasannya.

 

Sebagai Munzirul Qoum (Penasihat suatu Kaum)

 

Dalam al-Quran surat At-taubah ayat 122 dijelaskan tentang pentingnya pembagian tugas yaitu mereka yang bertindak sebagai eksekutor dan mereka orang – orang berilmu untuk menyusun strategi dan menjadi pemimpin untuk instruksi yang tepat.

 

وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُوْنَ لِيَنْفِرُوْا كَاۤفَّةًۗ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَاۤىِٕفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِى الدِّيْنِ وَلِيُنْذِرُوْا قَوْمَهُمْ اِذَا رَجَعُوْٓا اِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ ࣖ

 

Tidak sepatutnya orang-orang mukmin pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi (tinggal bersama Rasulullah) untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya?

 

Ayat ini tidak hanya menerangkan peranan seseorang yang berilmu dalam lingkungan social, namun juga menunjukan betapa mulianya mereka orang – orang yang berilmu serta mau untuk mengdedikasikan ilmunya.

 

Nilai yang Tinggi bagi Pengajar

 

Dalam al-Quran surat Ali-Imran ayat 187 menjelaskan tentang bahwa ilmu yang diajarkan memiliki nilai yang mahal maka jangan disepelekan pekerjaan seorang yang mengajar. Karena nilainya lebih tinggi dari apapun.

 

وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَتُبَيِّنُنَّهٗ لِلنَّاسِ وَلَا تَكْتُمُوْنَهٗۖ فَنَبَذُوْهُ وَرَاۤءَ ظُهُوْرِهِمْ وَاشْتَرَوْا بِهٖ ثَمَنًا قَلِيْلًا ۗ فَبِئْسَ مَا يَشْتَرُوْنَ

 

(Ingatlah) ketika Allah membuat perjanjian dengan orang-orang yang telah diberi Alkitab (dengan berfirman), “Hendaklah kamu benar-benar menerangkan (isi Alkitab itu) kepada manusia dan janganlah kamu menyembunyikannya.” Lalu, mereka melemparkannya (janji itu) ke belakang punggung mereka (mengabaikannya) dan menukarnya dengan harga yang murah. Maka, itulah seburuk-buruk jual beli yang mereka lakukan.

 

Baca juga: Inilah Keutamaan Belajar yang Perlu Diketahui

 

Pada ayat ini Allah menjelaskan kelengahan dan pengabaian mereka terhadap ajaran Taurat. Dan ingatlah ketika Allah mengambil janji yang kuat berupa aturan-aturan dari orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah diberi Kitab, berupa perintah, “Hendaklah kamu benar-benar menerangkannya, yakni isi Kitab itu, kepada manusia, tentang amar makruf nahi mungkar, halal dan haram sebagaimana termaktub dalam kitab suci yang diturunkan dari Allah. Dan diperintahkan pula janganlah kamu menyembunyikannya, yakni isi kandungan kitab suci tersebut, seperti berita kedatangan Nabi Muhammad, dan hukum-hukum syariat tentang halal dan haram. Lalu mereka berdusta dan tidak mengindahkan perintah-perintah Allah serta mengabaikan aturan-aturan yang telah ditetapkan dan bahkan mereka menjualnya dengan harga murah. Mereka mengubah ketentuan hukum yang telah ditetapkan Allah untuk kepentingan sekelompok orang berpengaruh demi mendapatkan imbalan duniawi. Maka itu seburuk-buruk jual-beli yang mereka lakukan karena mereka rela menukar kemuliaan ilmu, agama, pujian di sisi Allah serta mahluk-Nya, dan kekekalan di surga yang penuh nikmat, dengan kesenangan duniawi yang fana.

 

Haram Hukumnya Menyembunyikan Ilmu

 

Dalam al-Quran telah dijelaskan melalui Al-Baqarah ayat 146 tentang haramnya menyembunyikan ilmu bagi mereke yang memiliki ilmu sebagaimana dijelaskan berikut ini.

 

اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَعْرِفُوْنَهٗ كَمَا يَعْرِفُوْنَ اَبْنَاۤءَهُمْ ۗ وَاِنَّ فَرِيْقًا مِّنْهُمْ لَيَكْتُمُوْنَ الْحَقَّ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

 

Orang-orang yang telah Kami anugerahi Kitab (Taurat dan Injil) mengenalnya (Nabi Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri. Sesungguhnya sekelompok dari mereka pasti menyembunyikan kebenaran, sedangkan mereka mengetahui(-nya).

 

Allah menjelaskan bahwa pengetahuan orang Yahudi dan Nasrani tentang benarnya kenabian Nabi Muhammad terang benderang. Orang-orang yang telah Kami beri Kitab Taurat dan Injil mengenalnya, yakni Nabi Muhammad, seperti mereka mengenal anak-anak mereka sendiri, bahkan lebih dari itu, karena anak mereka bisa jadi berasal dari hubungan dengan orang lain. Kemudian Allah membuka sifat buruk mereka yang suka menyembunyikan kebenaran hanya untuk kepentingan duniawi. Sesungguhnya sebagian mereka pasti menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui-nya. Inilah yang menjadikan mereka dibenci Allah, yaitu mengetahui kebenaran tetapi mengingkarinya secara sengaja.

 

Baca juga: Makna Kain Ihram, Beginilah Cara Menggunakannya

 

Wallahu a’lam bish-shawab.

 

Sekian pembahasan Annabil kali ini, bagi kalian yang ingin bertanya ataupun berkomentar terkait konten-konten Islami silahkan hubungi email kami di umrah.batemuri@gmail.com atau terus cek artikel kami di www.batemuritour.com









Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp