Batemuritour.com- Imam Al-Ghazali, melalui Kitab Ihya Ulumiddin, menekankan pentingnya pendidikan anak dalam Islam. Beliau memandang bahwa anak merupakan amanah dari Allah yang dibebankan kepada kedua orang tua. Jiwa anak-anak diibaratkan sebagai kertas kosong yang siap ditulis dan menerima model tulisan apapun yang tercermin dalam jiwa mereka.

Baca juga: 6 Makanan Khas Ambon yang Sayang Tuk Dilewatkan

Imam Al-Ghazali menyarankan dua model pendekatan dalam mendidik anak. Pertama, orang tua harus membiasakan atau memberikan contoh perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari anak. Kedua, orang tua juga harus mengajar kebaikan kepada anak, menanamkan nilai-nilai kebaikan sebagai standar dalam jiwa anak.

Dalam pendekatannya, Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa orang tua memikul tanggung jawab pendidikan karakter dan pengasuhan anak. Orang tua akan memperoleh pahala ketika mendidik anak dengan baik, sementara sebaliknya, mereka akan memikul dosa besar jika mengabaikan pertumbuhan anak. Oleh karena itu, Imam Al-Ghazali menegaskan agar orang tua tidak lalai dan abai dalam mendidik, mengasuh, dan membimbing anak-anak mereka.

Imam Al-Ghazali juga mengutip ayat Al-Qur'an Surat At-Tahrim ayat 6, yang menyiratkan tanggung jawab orang tua untuk menjaga diri mereka dan keluarga dari api neraka. Dengan demikian, pendidikan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab moral, tetapi juga memiliki dampak besar pada kehidupan dunia dan akhirat.

Baca juga: 7 Makanan Khas Rembang yang Lezat dan Menggugah Selera

Pendekatan ini mencerminkan kebijaksanaan dan pemahaman mendalam Imam Al-Ghazali terhadap pentingnya pendidikan anak dalam membentuk karakter dan moral yang baik dalam ajaran Islam.