Batemuritour.com- Pentingnya menjalankan ibadah sholat sebagai salah satu rukun Islam tidak bisa disangkal. Namun, ada kasus di mana orang yang rajin melakukan sholat dhuha dan tahajud merasa rezekinya tidak kunjung berkembang atau hidupnya tampak terhenti di tempat. Gus Baha memberikan wawasan menarik terkait hal ini, mengajarkan agar rezeki bisa mengalir seperti air.
Baca juga: Menegur Anak dengan Bijaksana: Tuntunan Islam dalam Mendidik
Sebagai bagian dari kewajiban umat Muslim, sholat merupakan tiang utama dalam menegakkan agama. Dalam Islam, sholat tidak hanya sebagai aktivitas fisik semata, melainkan juga sebagai sarana membangun fondasi spiritual dan moral. Rasulullah Muhammad SAW selalu menunjukkan sikap lemah lembut dan penuh kasih sayang dalam memberikan teguran atau nasihat.
Gus Baha menyoroti pentingnya menghindari pandangan bahwa sholat sunnah, seperti dhuha dan tahajud, menjadi semacam "transaksi" untuk mencari keuntungan atau rezeki semata. Ia menekankan bahwa rezeki tidak selalu berbentuk harta atau kekayaan, melainkan dapat berupa berkah dalam keluarga yang harmonis, kesehatan, pengetahuan, atau anak yang sholeh.
Dalam sebuah tausiyah, Gus Baha menyampaikan bahwa meskipun seseorang rajin melakukan sholat sunnah, rezeki yang diterima tidak selalu langsung terwujud dalam bentuk kekayaan. Rezeki yang sejati dapat memiliki wujud yang beragam, dan seringkali manusia lupa mensyukuri berbagai nikmat yang telah diberikan Allah.
Baca juga: 8 Makanan Khas Boyolali yang Lezat dan Memanjakan Lidah
Hal ini bukan berarti sholat sunnah tidak bermanfaat atau tidak diterima oleh Allah. Gus Baha menegaskan bahwa masalah yang dialami seseorang dalam meraih rezeki tidak selalu terkait dengan tingkat keikhlasan dalam menjalankan ibadah, melainkan ada alasan lain yang mungkin lebih besar dan penting.
Penting untuk menghindari pandangan bahwa sholat adalah semacam "transaksi" dengan Allah, di mana seseorang mengira bahwa dengan melakukan sholat tertentu, rezeki akan langsung mengalir. Gus Baha mengingatkan agar umat Muslim tidak lupa bersyukur atas nikmat yang sudah diberikan, meskipun rezeki yang diharapkan belum tampak dalam bentuk yang diinginkan.
Dengan pemahaman ini, Gus Baha membimbing umat Muslim untuk melihat rezeki dalam segala aspek kehidupan dan senantiasa bersyukur. Sholat tetap menjadi tiang agama, dan menjalankannya dengan ikhlas, penuh kasih sayang, dan tanpa mengharapkan imbalan materi adalah kunci untuk hidup yang berkah.
Baca juga: Pendekatan Psikologis Ibnu Khaldun dalam Pendidikan Anak